Cerita-cerita haru keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air
Merdeka.com - Duka menyelimuti keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang di Karawang, Senin (29/10) pagi. Mereka terus mencari kabar nasib anak, suami dan sanak keluarganya.
Mereka tetap berharap ada mukjizat penumpang pesawat selamat. Tercatat sebanyak 189 menjadi korban dan masih terus dilakukan pencarian dan evakuasi.
Berikut ini cerita haru keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air:
Suami jadi korban, istri berulang kali pingsan
Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Kepala Kantor Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan Tanjung Pandan Capt Muas Effendi Nasution, yang menjadi salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT610. Istri Muas, Mardiana Harahap tampak berulang kali pingsan. Dia terus ditenangkan kerabatnya.
Keluarga masih berharap ada kabar baik datang. "Kami berharap bapak selamat," kata Arie Novichandra, menantu Muas.
Meninggalkan istri hamil
Luthfi Ramdani menjadi salah satu penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Karawang. Luthfi meninggalkan istri yang sedang mengandung tujuh bulan.
"Kami berharap ada mukjizat, apalagi istrinya tengah mengandung tujuh bulan," harap Dewi, kerabat korban.
Berharap suami selamat
Keluarga korban penumpang pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat menangis histeris saat mendengar pernyataan Gubernur Bangka Belitung yang memastikan jatuhnya pesawat tersebut.
"Papa masih hidup, mama jemput papa, papa jangan tinggalin mama," teriak Dina, istri salah satu korban penumpang.
Korban Rangga Adi Prana merupakan salah satu anggota Kepolisian di Polda Babel yang melakukan kunjungan ke Jakarta untuk menjalankan bisnis di Jakarta.
Tangis keluarga korban di Pantai Tanjung Pakis
Satu per satu keluarga korban pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang dengan nomor penerbangan JT610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang menyambangi Pantai Tanjung Pakis. Suasana haru pecah di posko ante mortem DVI Polda Jawa Barat yang dibuka untuk penanganan peristiwa itu.
Mereka sesekali menyeka air mata dengan tisu dan handuk kecil. Tidak hanya perempuan, pelapor pria pun tertunduk lesu saat menyampaikan keluarganya merupakan salah satu penumpang pesawat Lion Air yang jatuh. Pencarian saat ini terus dilakukan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu, Senin (11/3) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alasan penumpang pesawat dilarang tidur saat pesawat lepas landas dan mendarat yaitu barotrauma telinga dan keselamatan evakuasi.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaMengutip blog Qantas Airways mengulas bunyi dan frekuensi dentingan 'ding' bergantung pada urgensi situasi.
Baca SelengkapnyaMaskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaPencarian korban dilanjutkan hari ini menggunakan RIB Kamajaya.
Baca SelengkapnyaKronologi Dua Pegawai Lion Air Selundupkan Narkoba dari Medan ke Jakarta
Baca Selengkapnya