Cek kasus teror penembakan, Menteri Yuddy datangi Mapolres Magelang
Merdeka.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mendatangi Mapolres Kota Magelang, Jawa Tengah untuk mengetahui perkembangan kasus penembakan misterius yang mengakibatkan 13 orang terluka.
Menteri Yuddy mengimbau kepada pihak kepolisian sebagai aparatur negara agar segera menuntaskan kasus tersebut.
"Persoalan ini sudah mengarah kepada tindakan teror karena sudah meresahkan warga Kota Magelang dan sekitarnya," tegasnya di sela-sela kunjungannya di Mapolres Magelang Kota di Kawasan Alun-alun Kota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (29/4).
Didampingi Kapolres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, Menteri Yuddy menyambangi dan meninjau posko pengungkapan kasus penembakan yang menggunakan senapan angin itu.
Selain menunjukkan foto luka korban, Kapolres Magelang juga menunjukkan barang bukti berupa senapan angin, peluru dan senjata yang diamankan saat Suradi (33) warga Rejosari, Kelurahan Magersari, Kota Magelang, Jawa Tengah terduga pelaku penembakan pada Jumat (29/4) dini hari tadi.
"Saya puas dan mengapresiasi kinerja polisi yang sudah berhasil mengamankan pelaku," ungkap Yuddy di sela-sela kunjungannya.
Menteri Yuddy berharap kasus ini segera dituntaskan karena sudah meresahkan warga. Usai melakukan kunjungannya ke Mapolres Magelang Kota, Menteri Yuddy bersama rombongan langsung melanjutkan perjalanan menemui Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Seperti diketahui, aksi penembakan tersebut terjadi sejak awal bulan April silam. Selain jumlah korban bertambah sampai 13 orang, rata-rata korbannya adalah perempuan.
Bahkan lokasi kejadian meluas yang semula hanya terjadi di Jalan Pemuda, Kota Magelang yang merupakan Kompleks Kawasan Pecinan Kota Magelang, sampai terjadi di Jalan Ikhlas dan Jalan Tidar yang dekat dengan Kompleks Akademi Militer (Akmil) Kota Magelang, Jawa Tengah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaBrigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca Selengkapnya