Cegah Tumpang Tindih Peradilan Militer, Panglima TNI dan Ketua MA Teken SK Bersama
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Agung M Syarifuddin dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menandatangani keputusan bersama dalam rangka pembinaan personel militer bagi prajurit TNI yang bertugas pada pengadilan dalam lingkungan peradilan militer.
Penandatanganan surat keputusan bersama ini sedianya pernah dibuat pada September 2004.
Jenderal Andika menyampaikan, ada tiga hal yang mencakupi surat keputusan bersama tahun 2022 ini yaitu; organisasi, administrasi dan finansial pengadilan
"Sebetulnya sudah ada legalitasnya ya tahun 2004 dulu itu keputusan presiden tentang pengalihan khususnya dalam hal organisasi," kata Andika di Mahkamah Agung, Jumat (21/1).
Andika menuturkan, selama ini area kerja antara pengadilan di lingkup peradilan militer terjadi tumpang tindih, overlapping, dengan area kerja pengadilan di bawah naungan Mahkamah Agung.
Untuk itu, ucapnya, TNI bersama Mahkamah Agung bersepakat terus melakukan evaluasi hal-hal yang dapat menghasilkan agregat kerja secara positif. Bentuk evaluasi tersebut kemudian direalisasi dalam teken surat keputusan bersama terbaru.
"Aturan internal TNI juga ada perbaikan-perbaikan. Sehingga kami berdua, saya dengan pak Ketua MA menilai memang perlu ada perbaikan-perbaikan. Sehingga jauh dua institusi melaksanakan tugas kewenangannya dan menimbulkan agregat yang positif," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada satu sosok polisi militer di tengah-tengah pelantikan Bintara TNI AD.
Baca SelengkapnyaKasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca Selengkapnya“Jadi kita mengecek kesiapan yang harus dilakukan oleh prajurit tentunya didukung oleh perlengkapan yang memadai,” ujar Panglima TNI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pusat Polisi Militer TNI akan bekerja sama dengan kepolisian untuk terus menyisir penggunaan pelat dinas TNI palsu.
Baca SelengkapnyaKedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban
Baca SelengkapnyaSebanyak 134 prajurit jalani pelatihan selama 7 bulan
Baca SelengkapnyaAgus juga menegaskan kalau penangan munisi yang telah kedaluwarsa itu sudah sesuai SOP.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca Selengkapnya