Cegah Penyebaran PMK, Polisi Bubarkan Kegiatan Adu Domba Garut
Merdeka.com - Polisi membubarkan paksa kegiatan ketangkasan adu domba di Desa Padamulya, Pasirwangi, Garut, Senin (16/5). Pembubaran dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.
Kapolsek Pasirwangi AKP Abusono menyatakan, pihaknya membubarkan kegiatan itu beberapa saat saat setelah acara dimulai, sekitar pukul 10.00 WIB. "Saat kegiatan dimulai, kami menerima informasi ada kegiatan ketangkasan adu domba di Kampung Godog, kami bersama anggota dan Kepala Desa Padamulya langsung bergerak ke lokasi," ujarnya.
Pembubaran kegiatan itu sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pertanian, Surat Imbauan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Surat Imbauan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, dan Surat Edaran DPC HPDKI Garut.
"Dalam surat edaran DPC HPDKI Garut, kegiatan latihan yang berkaitan dengan hewan ternak domba, mulai latihan, doorprize, laga semi seni ketangkasan adu domba Garut, dan kontes seni ketangkasan adu domba dihentikan sementara, hingga kondisinya dinyatakan aman dari PMK oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Garut," jelasnya.
Lokasi Kegiatan Ditutup Sementara
Dalam pembubaran kegiatan itu, kata Abusono, pihaknya sempat memberikan penjelasan langsung kepada pemilik hewan ternak domba mengenai bahayanya PMK.
"Kegiatan seperti ini berisiko menularkan penyakit PMK, jadi kami berikan edukasi agar paham. Ke depannya juga kami meminta untuk tidak kembali melaksanakan kegiatan serupa hingga dinyatakan aman," jelasnya.
Polisi pun menutup sementara lokasi kegiatan. "Tempat laga ketangkasan adu domba kami pasangi garis polisi sementara," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaDiduga Lakukan Pelanggaran Pemilu, Anggota DPR RI Diproses Polres Batang
Baca SelengkapnyaPolisi menggandeng sejumlah pihak agar Pemilu berjalan aman dan damai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah kepolisian mendapatkan laporan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnya