Catatan pelanggaran HAM yang terjadi di era Jokowi-JK versi KontraS
Merdeka.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyoroti pemerintah Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dianggap tidak serius menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Pemerintah saat ini dinilai lebih mengedepankan sisi pembangunan.
"Kami mengkritik pemerintah Jokowi-JK yang hanya puas dengan upaya-upaya mempercepat pembangunan infrastruktur, ekonomi. Hak asasi manusia membutuhkan perhatian, komitmen, keberanian dan langkah-langkah nyata," kata Koordinator KontraS Yati Andriyani dalam paparan Catatan Hari HAM 2017, Minggu (10/12).
KontraS sendiri menyoroti berbagai isu yang berkembang di masyarakat terkait pelanggaran HAM. Kepala Divisi atas pembelaan HAM Arif Nur Fikri mencatat 18 orang dieksekusi mati selama tiga tahun pemerintah Jokowi.
"Kalau kita lihat kebijakan-kebijakan terkait dengan hukuman mati ini kerap kali dijadikan pemerintah sebagai senjata politik. Kenapa? Justru eksekusi mati dilakukan pemerintah lebih menekankan ketegasan dan membangun opini publik demi melakukan tindakan-tindakan penegakan hukum," jelas Arif.
Arif juga melihat adanya penyiksaan dan tindakan kejam dilakukan aparat kepolisian dan TNI. Tercatat 163 kasus penyiksaan pada tahun 2016-2017. Sementara dari Januari-Oktober 2017, pratik penyiksaan terbanyak pihak kepolisian mencapai 84, sedangkan TNI 29 dan sipil 19.
Menurutnya, pratik penyiksaan tidak sebanding dengan hukuman yang diterima para pelaku. Dia mengambil contoh pada tahun 2017 tercatat hanya satu kasus yang berhasil diproses hingga tahap persidangan, yakni kasus penyiksaan hingga tewas warga Meranti yang dilakukan oleh anggota Polsek Meranti.
"Ternyata hukumannya ini terhadap pelaku penyiksaan 1 sampai 4 tahun. Dari situ kita analisis. Ternyata masih ada pemahaman bahwa prakti-pratik penyiksaan itu masih wajar dilakukan," katanya.
Kemudian, terkait kekerasan terhadap pembela HAM masih tinggi. Ancaman pada pembela ham jarang lagi melakukan pratik kekerasan, tapi dia berpolarisasi dengan pasal-pasal soal pencemaran nama baik lewat UU ITE.
"Nah kalau kita lihat kasus Novel, selama ini bahwa proses penegakan hukum yang dilakukan oleh teman-teman kepolisian terhadap Novel ini tidak ada komitmen. Tidak ada komitmen dari pemerintah untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan," imbuhnya.
Untuk itu KontraS meminta Presiden Jokowi untuk secara langsung mengambil langkah konkret dalam penuntasan peristiwa pelanggaran HAM berat. Dan pemerintah diminta memberikan perlindungan memadai bagi pembela HAM dari ancaman teror, kekerasan dan kriminalitas.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjelasan Lengkap MK soal Bansos Jokowi Tidak Termasuk Kecurangan Pemilu
Mahkamah tidak meyakini adanya hubungan kausalitas atau relevansi antara penyaluran bansos dengan peningkatan perolehan suara salah satu pasangan calon."
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaNamanya Disebut di Sidang Sengketa Pilpres 2024, Ini Respons Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi enggan mengomentari soal namanya ikut diseret-seret dalam sidang sengketa hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaRespons Santai Jokowi saat Kubu 01 dan 03 Bakal Gulirkan Hak Angket Pemilu 2024
Keberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Kecam Pembunuhan Danramil Aradide di Paniai Papua Tengah
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKunjungi Sumbu Kebangsaan IKN, Presiden Jokowi Lakukan Penanaman Pohon Bersama
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke IKN guna meninjau kembali progres pembangunan.
Baca Selengkapnya