Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cak Imin Kumpulkan Ahli, Rumuskan Skenario Pemerintahan yang akan Datang

Cak Imin Kumpulkan Ahli, Rumuskan Skenario Pemerintahan yang akan Datang wakil ketua dpr muhaimin iskandar. ©2022 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumpulkan para ahli dan praktisi pangan untuk menyusun rencana kerja atau sebuah blue print untuk pemerintahan yang akan datang.

Dalam acara ‘Simposium Panel Ahli Pangan: Krisis Pangan dan Skenario Masa Depan Indonesia’ tersebut, Muhaimin berharap, setidaknya akan terjawab beberapa persoalan mengenai tantangan Indonesia dalam ancaman krisis pangan.

"Sebagai gambaran, kita harus mampu menjawab beberapa pertanyaan pokok berikut ini: Mengapa Indonesia dengan lahan pertanian yang relatif luas, masih belum mandiri dalam hal pangan? Mengapa harga daging sapi kita masih mahal. Mengapa kita masih mengimpor kedelai?" ujar Muhaimin dalam keynote speech-nya di Jakarta, Selasa (30/8).

Seperti diketahui, Cak Imin ingin mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2024. Ketum PKB ini telah memutuskan untuk berkoalisi dengan Gerindra untuk menghadapi kontestasi dua tahun lagi.

Adapun pakar yang hadir dalam symposium tersebut adalah Rektor IPB Arif Satria, Pendiri Core Indonesia Hendri Saparini, Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Bengkulu Andi Irawan, Thomas Darmawan dari Apindo dan Jurnalis Kompas Andreas Maryoto.

Muhaimin atau akrab disapa Cak Imin itu menuturkan, tantangan selanjutnya adalah produktivitas pertanian Indonesia yang masih belum maksimal menjaga ketahanan pangan nasional.

Angka prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment/PoU) dari BPS tahun 2021 sebesar 8,49 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski ada perbaikan pada 2018 dan 2019, tetapi ketidakcukupan pangan meningkat kembali pada 2020, akibat efek pandemi. Menurutnya, peningkatan kekurangan pangan akan sejalan dengan peningkatan angka kemiskinan.

"Sejauh mana dan teknologi apa yang harus kita dopsi agar produktivitas pangan kita semakin tinggi? Sejauh mana reforma agraria sudah berjalan? Apa saja kendala kendala kunci bagi akses dan pemilikan lahan bagi petani-petani Indonesia?" ungkapnya.

Lebih lanjut, Cak Imin pun menyoroti masalah efektifitas subsidi yang diberikan oleh pemerintah selama ini.

"Sudah tepatkah subsidi pangan dan pertanian selama ini? Mana yang lebih baik antara subsidi produsen atau subsidi konsumen? Sejauh mana besaran subsidi pangan kita dibandingkan negara G20 dan OECD? Apakah petani mudah memproleh pupuk dan bibit?" tuturnya.

Selain itu, Cak Imin menyampaikan, dalam simposium kali ini juga diharapkan ada evaluasi terhadap kerja-kerja aparatur negara dalam menjaga ketahanan pangan.

"Apakah data-data yang ada sudah kredibel dan dapat dipercaya? Apakah pilihan-pilihan kebijakan yang selama ini digunakan efektif dan mencukupi? Apakah intitusi-intitusi pangan kita sudah bekerja dengan baik efektif?" ujarnya.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Istri Ridwan Kamil, Ini Deretan Caleg Lolos Senayan dari Dapil Jabar
Ada Istri Ridwan Kamil, Ini Deretan Caleg Lolos Senayan dari Dapil Jabar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menuntaskan agenda penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Pimpinan DPR Tegaskan Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat
Pimpinan DPR Tegaskan Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

DPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Matangkan Skenario Pemindahan PNS ke Ibu Kota Nusantara, Ini Fokus untuk Jangka Pendek
Pemerintah Matangkan Skenario Pemindahan PNS ke Ibu Kota Nusantara, Ini Fokus untuk Jangka Pendek

Pemindahan IKN pada tahun 2024 dilakukan secara bertahap, yaitu dalam Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ingin Setiap Provinsi Ada Sarana Khusus Konser
Cak Imin Ingin Setiap Provinsi Ada Sarana Khusus Konser

Untuk menyelenggarakan konser, perlu dibangun infrastruktur pendukungnya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak
Cak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak

Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
Janjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus
Janjikan Keadilan & Pemerataan buat Rakyat, Cak Imin: Bukan untuk yang Ingin Berkuasa Terus Menerus

Menurut Muhaimin, pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Bogor Barat dan Bogor Timur, merupakan salah satu cara untuk pemerataan pembangunan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan
Cak Imin ke Pemerintah: Jangan Sampai Beras Naik Tak Terkenadli Jelang Bulan Ramadan

Cak Imin mengingatkan agar pemerintah berhati-hati menangani kelangkaan beras.

Baca Selengkapnya