Cak Imin: Cegah perbudakan terulang, pelaku harus dihukum berat

Merdeka.com - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar meminta pelaku perbudakan buruh di Tangerang, Banten di hukum seberat-beratnya. Dia juga meminta agar aparat yang membekingi kegiatan pabrik kuali tersebut dapat diusut dan diberi sanksi seberat-beratnya.

Muhaimin mengatakan, dirinya sudah melakukan koordinasi secara intensif bersama pihak kepolisian untuk segera menuntaskan kasus yang menimpa puluhan buruh yang diperlakukan secara tidak wajar oleh pemiliki pabrik, saat bekerja sebagai pekerja pabrik kuali di Tangerang, Banten.

"Kita sudah bersinergi dengan Polri untuk membuat tuntutan komprehensif agar pelaku kekerasan yang disebut perbudakan tersebut mendapatkan hukuman seberat-beratnya," kata Muhaimin di kantor presiden, Jakarta, Selasa (7/5).

Agar tidak lagi terjadi kasus serupa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini meminta kepolisian menghukum pelaku seberat-beratnya. Selain itu, lanjut dia, siapapun yang ada di belakang pemilik pabrik yang kabarnya memiliki kedekatan dengan petinggi kepolisian harus menerima hukuman yang setimpal.

"Saya berharap bekingnya mendapat hukuman setimpal, yang menutup-nutupi juga dihukum. Pada pemda saya berharap perketat pengawasan kalau perlu razia di zona-zona yang tidak memberikan kenyamanan pekerja," tegas dia.

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini pun berjanji akan memberikan pelatihan khusus terhadap para korban perbudakan. Hingga nantinya, mereka mendapatkan pekerjaan yang layak.

"Terkait para buruh yang jadi korban, ada yang mendapat pelatihan khusus dan penyaluran kerja lebih baik dan 4 orang pekerja kategori anak, langsung masuk shelter untuk kembali ke dunia pendidikan. Untuk yang lain ditawarkan ke kepala-kepala dinas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang sudah disiapkan sedangkan yang di Lampung kami siapkan padat karya produktif menjadi kelompok bisnis mandiri," tandasnya.