Cabut parang buat rampas motor, kuli bangunan dicokok polisi

Merdeka.com - Rifki Hidayat alias Dul, (18), seorang kuli bangunan terpaksa berurusan dengan polisi lantaran ulahnya kedapatan membawa parang untuk merampas motor warga di Jalan RS Hadi Soebeno, Kecamatan Mijen Semarang. Aksi remaja tersebut dipergoki oleh Brigadir Risky Suko seorang anggota polisi yang kebetulan melintas di lokasi tersebut.

Aksi bengal remaja yang akrab disapa Dul berawal pada Minggu (2/11) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Ketika itu, Brigadir Risky kebetulan bertugas memantau keamanan lingkungan Kecamatan Mijen. Hal itu untuk mengantisipasi adanya aksi pencurian dan perampasan khususnya di wilayah Jatisari.

Tak lama kemudian, tibalah dia di Jalan RS Hadi Soebeno tepatnya di depan Perumahan Jatisari Kelurahan Jatisari. Setibanya di lokasi, dia melihat ada rombongan anak muda naik sepeda motor. Gerombolan anak badung tersebut memepet dua pengendara motor lainnya yang tengah berboncengan. Salah seorang pemuda tadi kemudian berhenti di pinggir jalan.

Dari kejauhan, Brigadir Risky kebetulan melihat sekitar 25 meter ada keributan dan seorang rombongan anak muda lalu turun dan mengeluarkan parang. Melihat hal itu, Brigadir Risky dibantu petugas keamanan perumahan dan warga setempat kemudian berusaha mendekat namun pelaku langsung lari tunggang langgang naik motor. Meski demikian, Dul berhasil dibekuk setelah tubuhnya ditarik turun dari motor.

Di hadapan petugas, Dul mengaku parang yang dibawanya untuk berjaga-jaga bila diserang musuh. "Saya awalnya sama gerombolan teman berjumlah 10 orang naik 5 motor mau muter-muter ke Gunungpati. Tapi malah ketemu polisi. Jadi itu saya tenteng buat jaga-jaga," kata remaja warga RT 04/RW IV Candisari Kelurahan Bambankerep Ngaliyan itu.

Kapolsek Mijen Kompol Suratmin, membenarkan penangkapan pemuda badung tersebut dan untuk saat ini pelaku meringkuk di penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dari tangan Dul, petugas menyita sebilah parang untuk kemudian diamankan ke Polsek Mijen.