Buya Syafii minta polisi usut tuntas pembakaran gazebo dan alat ibadah di Bantul
Merdeka.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2000-2005, Buya Syafii Maarif mengunjungi Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wilayah Banguntapan Selatan, Rabu (13/3). Buya Syafii meninjau langsung lokasi gazebo yang berada di belakang area kantor usai menjadi sasaran pembakaran orang tak dikenal pada Minggu (10/3) malam.
Selain menghanguskan sebuah gazebo, orang tak dikenal tersebut juga sempat masuk ke dalam musala Fathurrohman di lantai dua kantor tersebut. Orang tak dikenal itu kemudian membakar sejumlah alat ibadah di dalamnya seperti sajadah, karpet dan sarung.
Buya Syafii mengatakan, tak bisa memahami alasan pembakaran gazebo dan alat ibadah tersebut. Menurutnya, peristiwa pembakaran itu sebuah tindakan di luar dugaan.
"Saya rasa karena waktu kejadian tidak ada orang, traumanya saya rasa karena melihat bekasnya saja. Lain dengan waktu di gereja (Santa Lidwina, Sleman) kemarin. Jamaah langsung melihatnya (penyerangan)," ujar Buya Syafii.
Buya Syafii meminta ke semua pihak agar tak membuat tafsiran-tafsiran sendiri mengenai peristiwa tersebut. Buya Syafii juga akan mendorong pihak kepolisian agar bisa cepat mengungkap kasus pembakaran gazebo dan alat ibadah di komplek Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan ini.
"Kita dorong supaya aparat bisa cepat mengungkap kasus ini. Sehingga jelas siapa pihak yang meneror. Jelas siapa pelakunya. Kalau sudah ketemu jangan disakiti. Harus diinterogasi. Ada aktor inteletual di belakangnya enggak? (Pelaku) pemain sendiri atau pesanan?" tegas Buya Syafii.
Buya Syafii menambahkan pembakaran gazebo dan alat ibadah yang terjadi itu merupakan sebuah bentuk teror. Definisi umum tindakan teror, kata Buya Syafii adalah perbuatan yang memicu kecemasan, memicu ketakutan dan memicu kekhawatiran.
"Walaupun masih menjadi perdebatan apa itu definisi teror dan terorisme. Tapi intinya itu. Ini masuk teror. Jelas sekali. Dengan definisi umum saja ini masuk teror," tutup Buya Syafii.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sebuah gazebo yang merupakan milik PAUD Fathurrohman dibakar oleh orang tak dikenal pada Minggu (10/3) malam. Gazebo ini berada di area komplek Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan. Api yang membakar gazebo kemudian dipadamkan oleh warga sekitar yang melihat kepulan asap dari komplek kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan ini.
Usai memadamkan api yang membakar gazebo, warga pun membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Warga tak sempat mengecek mushola Fathurrohman yang berada di lantai 2 kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banguntapan Selatan ini. Keesokan harinya, pengelola PAUD, Sudarman masuk ke dalam mushola. Saat masuk Sudarman mendapati sejumlah alat ibadah milik musala habis dibakar. Kasus ini pun segera dilaporkan ke Polsek Banguntapan, Bantul.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaDi dalam petilasan ini terdapat sebuah batu besar yang digunakan sebagai tempat bertapa Panembahan Senopati
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-62 berlangsung di Buperta Cibubur.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 8 cara ngabuburit yang seru, mulai dari berburu takjil gratis, hingga ikut dalam kajian yang diadakan di masjid-masjid.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Soeharto memimpin langsung Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-24 di Istana Merdeka, Jakarta pada 17 Agustus 1969.
Baca SelengkapnyaMomen Kombes Manang Soebeti mengikuti seleksi jadi komandan upacara HUT Kemerdekaan RI ke-79.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnya