Bupati Lamongan pertimbangkan bikin patung atau nama jalan Choirul Huda
Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, berencana mengabadikan nama penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda yang meninggal usai laga melawan Semen Padang akibat benturan dengan pemain lain.
Bupati Lamongan, Fadeli masih menimbang beberapa masukan untuk mengabadikan nama Huda. Usulannya mulai dari pembuatan patung, nama stadion atau tribun penonton stadion.
"Ada yang memberikan masukan bikin patung, nama jalan, nama stadion, dan tribun Choirul Huda. Kami masih memikirkan itu, karena prestasi Choirul Huda," kata Fadeli seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/10).
Dia menuturkan, mengabdaikan sosok Choirul Huda bertujuan agar nama mantan penjaga gawang tim sepakbola kebanggaan warga Lamongan itu tidak lekang oleh waktu. Menurutnya, Huda dikenang sebagai pahlawan warga Lamongan yang mengangkat nama tim Persela. Pemkab Lamongan juga akan memperjuangkan jaminan biaya pendidikan bagi dua putra almarhum Choirul Huda.
Fadeli mengaku, meninggalnya kiper andalan tim kebanggaan warga Kabupaten Lamongan itu kini juga menjadi perhatian dunia, dan mendapat simpati dari berbagai pemain sepak bola dunia.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyampaikan rasa hormat atas loyalitas dan totalitas kiper Persela Lamongan Choirul Huda yang meninggal dunia akibat berbenturan dengan pemain lain di laga kontra Semen Padang, Minggu (15/10).
PSSI melalui Ketua Umumnya Edy Rahmayadi menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Choirul Huda.
"PSSI turut berduka sedalam dalamnya atas wafatnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda. Kami merasa kehilangan salah satu kiper terbaik di sepak bola Indonesia. Semoga almarhum khusnul khotimah dan amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, juga keluarganya diberikan ketabahan dan ikhlas. Amin," tutur Edy Rahmayadi.
Choirul Huda berpulang usai bertabrakan dengan bek Persela Ramon Rodrigues pada menit ke-44 laga melawan Semen Padang, yang berakhir 2-0 untuk tuan rumah, di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu sore.
Sebelum mengembuskan napas terakhir, pemain bertinggi badan 181 centimeter itu sempat tidak sadarkan diri di lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sugiri, Kabupaten Lamongan, di mana dia dinyatakan meninggal dunia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPutri Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko kembali mencuri perhatian publik karena paras manisnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaMulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB dan arus kendaraan akan dialihkan ke jalur alternatif Jonggol dan Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya