Bupati Karanganyar Janji Dampingi Eks Penjual Daging Anjing Beralih Profesi
Merdeka.com - Bupati Karanganyar, Juliyatmono berjanji terus mendampingi eks penjual daging anjing untuk beralih profesi hingga sukses. Dia mengklaim, dari 37 penjual olahan daging anjing, saat ini sudah ada beberapa yang beralih profesi dan menunjukkan perkembangan baik.
"Kita terus cek ricek, pantau, kita dekati dan mereka sudah beralih profesi. Memang perlu perjuangan, perlu kesadaran. Tadi sore, ada tiga yang konsultasi, katanya sudah jalan, memang perlu dibimbing. Makanya saya terus lakukan pendampingan sampai survive usahanya," ujar Juliyatmono, Rabu (10/7).
Menurut dia, kebutuhan hidup para mantan penjual daging anjing yang beralih profesi tersebut perlu penyesuaian. Terlebih proses larangan berjualan hingga pergantian profesi cukup singkat. Dia mencontohkan, beberapa diantaranya ada yang mempunyai pinjaman di bank saat membuka usaha yang lama. Sehingga harus dicarikan solusi agar bisa membayar angsuran.
"Karena hasil dari usaha baru juga belum seperti yang diharapkan. Tapi minimal mereka sudah beralih profesi dan sanggup untuk melakukan itu dan sudah berjalan. Maka saya dampingi supaya mereka sukses," tandasnya.
Juliyatmono mengakui, dari 37 penjual olahan daging anjing ada 9 orang yang belum bersedia beralih profesi. Namun mereka mulai berpikir untuk beralih profesi seperti pedagang lainnya. Jika mereka bersedia beralih profesi, bupati berjanji untuk terus mendampingi. Namun jika tetap tidak mau, dia berharap mereka tidak berjualan di wilayah Karanganyar. Sebab, Pemkab akan memberikan sanksi tegas kepada penjual yang membandel.
"Sanksi pasti ada. Kalau sudah lama kita dampingi, kita juga atur regulasinya, supaya punya landasan hukum. Minimal diawali dari peraturan bupati, nanti juga akan kita susun rancangan perbup. Dan perdanya kita siapkan supaya tidak hanya anjing. Tapi binatang ternak yang lain, sambil menjaga agar mulai konsen kita melindungi masyarakat, menyayangi dan terjaga kesehatannya. Nggak boleh liar apapun itu," tutupnya.
Pemkab Karanganyar menutup 37 warung olahan daging anjing sejak Jumat (28/6) lalu. Penutupan tersebut dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh daging anjing, maupun bahaya penyakit rabies yang ditularkan.
Selain melakukan pendampingan, Pemkab juga memberikan uang ganti sebesar Rp5 juta kepada masing-masing pedagang. Uang diharapkan tersebut bisa digunakan sebagai modal untuk berganti pekerjaan atau mendirikan usaha yang lain.
Sebagai bentuk pendampingan Pemkab selama kurun waktu 6 bulan memberikan bantuan beras kepada pedagang. Sedangkan bagi yang anaknya masih berkuliah atau sekolah, kebutuhan sekolah anak-anak sementara akan ditanggung oleh pemerintah hingga para pedagang bisa mandiri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaPetugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang.
Baca SelengkapnyaGanjar berjanji membekali anak-anak Indonesia dengan latar pendidikan dan keahlian agar mereka dapat berkompetisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca SelengkapnyaSosoknya menyempatkan diri mendatangi penjual serabi langganan.
Baca SelengkapnyaPesanan kue keranjang terus meningkat jelang Imlek. Apa sih makna di balik rasa manisnya?
Baca SelengkapnyaSosok penjual bakmi jawa di Yogyakarta bukan orang sembarangan, punya murid jenderal bintang empat.
Baca SelengkapnyaDirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaSetiap peternak bisa mengantongi Rp3,75 juta per dua pekan dari hasil menjual susu kambing, belum termasuk keuntungan jika kambing melahirkan
Baca Selengkapnya