Bupati Banyuwangi Minta Masyarakat Pantau Warga yang Baru Mudik dari Luar Daerah
Merdeka.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mempertegas kembali agar masyarakat bergotong royong untuk saling mengawasi bila ada warga yang baru pulang kampung dari luar daerah. Warga yang baru datang tersebut diminta segera mengisolasi diri sendiri di rumahnya selama 14 hari.
Hal ini disampaikan Anas, seiring ditemukan seorang warga Banyuwangi yang dinyatakan positif Corona Virus Disease (Covid-19) dan mulai banyaknya masyarakat yang melakukan pulang mudik dari luar daerah.
"Banyaknya masyarakat (yang datang mudik kerja) dari Bali, Pemkab mengimbau agar mereka melaporkan, dan kita minta melakukan isolasi," ujar Anas, Senin (30/3).
Anas mengatakan, kekuatan masyarakat untuk saling mengawasi keadaan sekitar, khususnya bila ada warga yang baru pulang dari luar daerah dinilai lebih maksimal. Warga bisa saling mengingatkan agar saling menjaga jarak, sosial distancing dan melakukan karantina di rumah bila ada warga baru datang dari luar kota.
"Kita sedang mengimbau, pengawasan berbasis lingkungan itu jauh lebih dahsyat, dan saya senang beberapa lingkungan perumahan melakukan pengawasan siapa pun orang yang datang dari luar kota. Tokoh masyarakat di lingkungan masing masing untuk menjadi perisai bagi keluarga dan lingkungan masing masing," kata Anas.
Bila ada yang merasa was-was, Pemkab Banyuwangi sedang mempertimbangkan untuk melakukan karantina kawasan lokal yang terdampak agar tidak tambah menyebar.
"Jika ada desa yang merasa was was dan mengusulkan kepada kami untuk dilakukan karantina berbasis desa, maka akan kami pertimbangkan dari pemerintah daerah. Kami juga sedang mempertimbangkan di mana kawasan yang terdampak tadi untuk melakukan karantina lokal, di sekitar itu supaya tidak terjadi penyebaran," kata Anas.
Anas kembali mengimbau, bila ada penduduk yang baru datang dari luar negeri atau luar kota agar segera mengisolasi diri di rumah selama 14 hari. Selanjutnya anggota keluarga melapor ke petugas setempat atau Puskesmas agar menyertakan data diri dan nomor yang bisa dihubungi.
Bila dalam kurun waktu 14 hari yang bersangkutan merasa demam, flu, batuk, nyeri tenggorokan, sesak napas dan diare, atau merasa beberapa bagian dari gejala tersebut segera hubungi petugas kesehatan. Petugas akan komunikasi wawancara via telepon, bila menemukan indikasi gejala Covid-19, bakal dijemput oleh petugas kesehatan.
"Paling penting kami mengimbau agar masyarakat menjadi perisai pertama untuk melakukan pengawasan dan melaporkan ke kami agar diperiksa ke puskesmas atau petugas kesehatan terdekat," katanya.
Sebelumnya, Pemkab Banyuwangi mengumumkan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Banyuwangi dinyatakan positif Covid-19. Saat ini pasien telah dirawat di ruang isolasi RSUD Blambangan dan bakal dilakukan uji swab kembali karena kondisinya semakin membaik.
"Hari ini kita tes swab ulang yang pertama untuk diuji apakah sudah negatif atau belum. Kemudian akan di-swab kedua. Selama masa menunggu swab dan hasilnya, pasien tetap dirawat di ruang isolasi RSUD Blambangan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Widji Lestariono
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menerima tanda kehormatan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bupati Ipuk dalam upacara tersebut mengenakan busana adat suku Bugis.
Baca SelengkapnyaMeski hujan, ratusan warga desa yang terdiri dari berbagai kalangan masih tampak antusias dan semringah menyambut Ganjar pada Jumat (29/12) malam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaBupati Banyuwangi Raih Satyalencana Wirakarya dari Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga di sana merupakan petani yang menggarap lahan tadah hujan. Kalau musim kemarau lahan itu dibiarkan kosong.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk mengoptimalkan layanan ke masyarakat.
Baca Selengkapnya