Budi Waseso mau temui Anies, syaratnya berani tutup 36 diskotek terindikasi narkoba
Merdeka.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup 36 diskotek di Jakarta. Tempat hiburan malam itu terindikasi menjadi tempat peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba).
"Negara kita ini perlu 'action', perlu perbuatan nyata. Jadi kalau hanya untuk main-main, enggak mau saya. Tapi kalau Pak Anies betul yang saya kasih terus langsung ditutup, saya mau. Tapi kalau enggak mau, enggak usahlah. Itu untuk saya sendiri gitu saja," kata Budi Waseso di Bogor, dilansir Antara, Kamis (22/2).
Pernyataan itu disampaikan terkait rencana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang ingin menggelar pertemuan dengan Budi Waseso terkait indikasi adanya peredaran narkoba di 36 diskotek di Jakarta. Bukan tanpa alasan Budi Waseso mengusulkan penutupan diskotek-diskotek itu. Sebab, indikasi perdagangan narkoba di sana semakin jelas.
"Saya menyuruh beli di 36 dan berhasil semua, baik ekstasi maupun sabu. Saya enggak bisa sebutkan yang paling banyak, pokoknya yang penting rata-rata Jakarta lah. Karena yang kemarin paling besar juga kita temukan juga peredaran besar juga di Jakarta," katanya.
Dia meminta Pemprov DKI Jakarta konsekuen serta komitmen serta melakukan tindakan nyata di lapangan terkait peredaran gelap narkoba.
"Saya serahkan kepada Kepala BNNP DKI, karena itu wilayahnya BNNP, karena saya tidak boleh melangkahi itu. Dan saya siap bertemu terkait 36 diskotek itu. Tapi saya maunya kalau ada tindakan lanjut, kalau enggak, saya enggak mau," ucap Budi Waseso.
Tindakan lebih lanjut adalah penutupan dan harus konsekuen dilakukan. Namun Kepala BNN sampai hari ini pun masih merahasiakan nama-nama dari 36 diskotek tersebut.
"Tapi masih menjadi target saya, ya saya sampaikan pada anggota, target ini harus bisa sergap harus bisa dibuktikan," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.
Baca SelengkapnyaMarak Barang Haram, Warga Bersama Tokoh Agama Limbangan Gelar Aksi Tolak Peredaran Narkoba di Kota Santri
Banyaknya kios-kios yang menjual obat tipe G dan sangat terang-terangan transaksinya mengakibatkan banyak berjatuhan korban.
Baca Selengkapnya3 Polisi Jakarta Utara Dipecat Tanpa Hormat!
Ketiganya ada yang terjerat narkoba dan bolos dinas
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada Narkoba Mirip Prangko Bergambar Kartun Sasar Anak Sekolah, Satu Pengedar Ditangkap Polisi
Narkoba jenis LSD itu diimpor pengedar dari Jerman.
Baca SelengkapnyaDijanjikan Upah Rp135 Juta, Kurir Sabu 15 Kilogram Ditangkap Polisi saat Nunggu Jemputan Rekan
Pelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5
Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.
Baca SelengkapnyaEks Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami Dituntut Hukuman Mati atas Kasus Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasat Narkoba Polres Lampung, AKP Andri Gustami jadi perantara peredaran narkotika jenis sabu milik jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaBintang 2 TNI Peraih Adhi Makayasa Tinggalkan Jabatan Komandan Polisi Militer, ini Sosok Penggantinya
Momen serah terima jabatan (sertijab) Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI
Baca Selengkapnya