Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Boleh Diambil Gratis, Puluhan Sayuran Digantung di Jalanan Banyuwangi Setiap Hari

Boleh Diambil Gratis, Puluhan Sayuran Digantung di Jalanan Banyuwangi Setiap Hari Sayuran gratis di Banyuwangi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Komunitas Pemuda Etalase bekerjasama dengan Pondok Pesantren Safinatul Huda dan Kecamatan kota di Kabupaten Banyuwangi rutin membagikan puluhan sayuran dan sembako dengan cara digantung di pinggir jalan.

Siapapun warga yang merasa dirinya terdampak pandemik Corona (Covid-19) bisa langsung mengambil sayuran maupun sembako yang digantung.

Novian Dharma Putra (33), Ketua Pemuda Etalase Banyuwangi mengatakan, sembako berisi beras, telur dan aneka sayur mayur tersebut dibagikan dengan digantung di halaman Pondok Safinatul Huda, Jl. MT Hariono 79 mulai pagi hingga sore hari.

"Setiap hari kami sediakan 60 paket untuk digantung, dan masyarakat yang membutuhkan terdampak Covid-19 bisa mengambil. Ini berlaku mulai kemarin dan berlangsung setiap hari, Insya Allah sampai pandemik usai," kata Novian saat dihubungi via telepon, Kamis (14/5).

Komunitas Pemuda Etalase, kata Novian, secara resmi telah digandeng pemerintah kecamatan kota menjadi bagian gugus tugas penanganan Covid-19. Komunitas tersebut berisi puluhan pemuda yang membantu menggalang donasi bantuan, hingga distribusi logistik ke masyarakat, dapur umum dan bantuan sayur yang digantung.

"Sembako dan sayur digantung Ini metode baru untuk pembagian sembako. Kami bagian yang mengumpulkan donasi beras dan Pondok Safinatul bagian sayur mayurnya sama telur. Untuk beras kemarin kami salurkan 180 kilogram," kata Novian.

Novian mengatakan, donasi sembako yang digalang Pemuda Etalase merupakan gotong royong berbagai elemen, mulai dari pengusaha, perusahaan swasta, hingga perorangan yang mampu secara finansial.

"Donasi hasil dari gotong royong banyak kalangan, ada yang perusahaan swasta sampai warga yang mampu secara ekonomi," katanya.

Saat membagikan sembako dan sayuran yang digantung di pinggir jalan, memang tidak dijaga secara khusus. Para pemuda hanya meninggalkan papan informasi agar bantuan tidak dinikmati beberapa orang saja dengan mengambil berlebihan.

Pada bagian pagar untuk menggantung sembako, para pemuda menulis papan informasi seperti, "Silahkan ambil untuk masyarakat terdampak Covid-19" kemudian "Satu orang ambil satu bungkus, yang lain masih membutuhkan".

"Jadi memang harus ada kejujuran masyarakat dan saling memahami. Harapannya kalau ada orang yang tidak mampu lewat, bisa mengambil. Kami sajikan 60 paket per hari selalu habis, nanti mungkin bisa bertambah jumlahnya," katanya.

Komunitas Pemuda Etalase kata Novian, terdiri dari kalangan pemuda dari 18 Kelurahan di Banyuwangi kota yang terbentuk sejak Desember 2019. Komunitas tersebut mulanya ingin membuat beragam kegiatan inovatif di sektor seni-budaya, UMKM dari berbagai potensi yang dimiliki.

Anggota komunitas tersebut juga multikultural dari berbagai etnis mulai Using, Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Arab, Tionghoa dan etnis lain yang ada di kawasan kota Banyuwangi.

"Komunitas kami anggotanya beragam, ada banyak potensi, kreativitas, adanya Covid-19 ini kami akhirnya digandeng pihak kecamatan. Kami membantu memberi inovasi, ide kreatif hingga menggalang donasi dan distribusi sembako," ujarnya.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.

Baca Selengkapnya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya
Pembuat Patung Soekarno Tolak Dibayar Rp100 Juta oleh Dedi Mulyadi, Ini Alasannya

Seorang pembuat patung asal Cimahi memberikan patung gratis kepada Dedi Mulyadi, saat diberi uang Rp100 juta, pematung itu menolak.

Baca Selengkapnya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri

Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar
50 Warga Jember Diduga Keracunan Makanan Takjil, Ada yang Dirawat Beralaskan Tikar

Kepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.

Baca Selengkapnya
Dua Pelaku Pembunuhan Sadis Kakek di Garut Diringkus saat Kabur ke Bandung dan Bekasi
Dua Pelaku Pembunuhan Sadis Kakek di Garut Diringkus saat Kabur ke Bandung dan Bekasi

Dua pelaku pembunuhan yang ditangkap berinisial TR dan HH.

Baca Selengkapnya
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir

Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya
Bupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran
Bupati Banyuwangi Pantau Layanan Publik Usai Libur Lebaran

Tujuannya untuk memastikan seluruh pelayanan sudah aktif dan pengunjung dapat terlayani dengan baik.

Baca Selengkapnya
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Sungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun

Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).

Baca Selengkapnya
Tak Hanya di Jakarta, Angkutan Mudik Gratis Ternyata juga Tersedia di Bontang dan Samarinda
Tak Hanya di Jakarta, Angkutan Mudik Gratis Ternyata juga Tersedia di Bontang dan Samarinda

Program ini juga upaya mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan di jalan raya selama masa mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya