Bio Farma Ubah Kemasan Vaksin Covid-19, Tulisan CoronaVac Diganti
Merdeka.com - Juru bicara vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengungkapkan pihaknya sedang mengubah kemasan vaksin Covid-19. Sebelumnya, kemasan vaksin Covid-19 bertuliskan CoronaVac, kini diubah menjadi Covid-19 Vaksin.
"Ini memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin sebelumnya yang didistribusikan yakni CoronaVac," katanya dalam konferensi pers, Selasa (2/2).
Bambang menjelaskan, vaksin kemasan CoronaVac dikemas dengan single single dose atau dosis tunggal. Saat itu, satu vial berisi satu dosis.
"Sementara vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Bio Farma nanti akan dikemas dalam multi dose. Di mana satu vial berisi 10 dosis dan untuk dalam satu dus dikemas 10 vial sehingga satu dus berisi 100 dosis," jelasnya.
Bambang memastikan, pengubahan kemasan vaksin Covid-19 tidak mempengaruhi kualitas vaksin. Dia menegaskan, isi vaksin Covid-19 akan tetap sama seperti sebelumnya meski kemasan diganti.
"Demikian perbedaan kemasan ini namun tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," tegasnya.
Sebelumnya PT Bio Farma menyatakan akan memproduksi 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 yang datang pada Selasa (2/2) untuk menjadi vaksin pada 13 Februari 2021.
"Untuk yang kedatangan pada hari ini akan mulai diproses untuk produksi pada tanggal 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021," ujar Juru Bicara PT Bio Farma Bambang Heriyanto di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa.
Menurut Bambang, pada hari ini Selasa (2/2) Indonesia telah menerima kembali bahan baku vaksin COVID-19 gelombang kedua dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis dengan tambahan overfill satu juta dosis sehingga total sebanyak 11 juta dosis.
Sebelumnya pada tanggal 12 Januari 2021 Indonesia juga telah menerima kembali 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk dengan tambahan overfill 1,5 juta dosis.
"Untuk bahan baku gelombang pertama atau kedatangan tahap ketiga vaksin COVID-19 yang telah tiba sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Bio Farma dengan target produksi sekitar 13 batch atau setara 13 juta dosis," kata Bambang.
Diperkirakan, kata dia, akan selesai produksi untuk yang 15 juta dosis pada tanggal 11 Februari 2021.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya