Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BIN Bantah Beri Informasi ke Kubu Brigadir J Terkait Kasus Ferdy Sambo

BIN Bantah Beri Informasi ke Kubu Brigadir J Terkait Kasus Ferdy Sambo Pengacara Brigadir J Kamaruddin. ©2022 Merdeka.com/Rahmat Baihaqi

Merdeka.com - Badan Intelijen Negara (BIN) membantah telah memberikan informasi intelijen kepada Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak terkait kasus dugaan pembunuhan berencana Ferdy Sambo. BIN hanya melaporkan informasi intelijen kepada Presiden Indonesia.

"Sehingga tidak benar adanya berita yang menyatakan bahwa BIN memberikan informasi kepada Komarudin sebagaimana dilansir di persidangan oleh pengacara Brigadir J, Komarudin Simanjuntak," kata Juru Bicara BIN Wawan H Purwanto saat dikonfirmasi, Sabtu (5/11).

Wawan menyatakan, BIN merupakan lembaga intelijen negara dan bukan diperuntukkan kepentingan yang lain. Sehingga, dia menegaskan BIN sama sekali tidak ikut campur dalam kasus Ferdy Sambo.

"BIN tidak intervensi dalam masalah judikatif. Apa yang terjadi di persidangan adalah mutlak wilayah judikatif. Itu menjadi kewenangan hakim untuk memutus, jaksa untuk menuntut dan pengacara untuk membela client-nya. BIN sama sekali tidak ikut campur," jelas dia.

Wawan belum membahas lebih jauh terkait sikap BIN dalam upaya penegakan hukum atas keterangan yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak, saat menjadi saksi di persidangan.

"Kita lihat saja nanti. Tidak benar berita tersebut," Wawan menandaskan.

Klaim Kubu Brigadir J

Kamaruddin Simanjuntak menjelaskan, asal muasal ditunjuk sebagai penasihat hakim keluarga Brigadir J. Kala itu, dia mengetahui peristiwa kematian Brigadir J setelah membaca pemberitaaan di salah satu media massa.

"Tanggal 8 Juli 2022 jam 12 dini hari saya agak lelah membuka internet ada berita tentang tindak pidana pembunuhan yaitu berita tembak-menembak," ujar dia di persidangan, Selasa (25/10/2022).

Kamaruddin menerangkan, ia menuliskan status di media sosial Facebook untuk merespons pemberitaan tersebut. Adapun isinya "polisi menembak polisi di rumah pejabat polisi. Mudah-mudahan bukan urusan wanitanya polisi". Statusnya itu pun dikomentari pengikutnya di media sosial.

"Ada komentar korban Brigadir J yang di Jambi. Saya sampaikan turut berduka cita sampaikan salam keluarga. Saya punya firasat ini pembunuhan terencana," ujar Kamaruddin Simanjuntak.

Kamaruddin kemudian menyarankan kepada pihak keluarga untuk melakukan ekshumasi atau autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J. "Saat itu saya belum jadi pengacara," ujar dia.

Setelah itu, ia dihubungi oleh Sangga Parulian selaku perwakilan keluarga Brigadir J pada 13 Juli 2022. Saat itulah, Kamaruddin menerima menjadi kuasa hukum keluarga Brigadir J.

"Saya sudah yakin pembunuhan berencana, makanya saya tulis surat kuasa pasal pembunuhan berencana," ujar Kamaruddin.

Ada Kejanggalan

Informasi awal yang diterima Kamaruddin, terjadi tembak-menembak antara Bharada E dengan Brigadir J di Rumah Dinas Kompleks Polri, Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Informasi Almarhum Brigadir J tembak 7 kali tidak kena dan Bharada E nembak 5 kali tapi kena 7 kali," ujar dia.

Kamaruddin menilai insiden itu penuh kejanggalan. Hal itu setelah pihak pengacara melakukan investigasi secara internal.

"Kami gunakan wawancara ternyata hoaks tidak benar terjadi tembak-menembak. Saya dapat info CCTV disambar petir. CCTV diduga copot atas perintah seorang AKP. Namun, dia melibatkan seorang pengusaha CCTV," katanya.

Reporter: Nanda Perdana Putra/Liputan6.com

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda
Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri Tidak Hadir, Sidang Gugatan Orangtua Brigadir J Ditunda

Keluarga Brigadir J menggugat Ferdy Sambo Cs hingga Kapolri karena menilai melakukan Perbuatan Melawan Hukum.

Baca Selengkapnya
DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88
DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88

DPR akan Panggil Kapolri dan Jaksa Agung untuk Klarifikasi Jampidsus Dikuntit Densus 88

Baca Selengkapnya
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar
Keluarga Brigadir J Gugat Perdata Ferdy Sambo Cs, Kapolri hingga Presiden RI Rp7,5 Miliar

Komarudin menambahkan kerugian yang dialami oleh kliennya setelah dihitung mencapai Rp7,5 miliar dan itu merupakan kerugian materiil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Baliho Prabowo dan Gibran 'Mejeng' di PUSKUD Jambi Berujung Dilaporkan ke Bawaslu
Baliho Prabowo dan Gibran 'Mejeng' di PUSKUD Jambi Berujung Dilaporkan ke Bawaslu

Sekretaris TKD Prabowo dan Gibran di Jambi, AR Syahbandar mengaku tak tahu siapa yang memasang baliho itu.

Baca Selengkapnya
Gerindra Soal Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran: Daftarnya Spekulatif
Gerindra Soal Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran: Daftarnya Spekulatif

Susunan kabinet yang beredar di media sosial itu bernama 'Kabinet Indonesia Emas'.

Baca Selengkapnya
Hukuman Mati Ferdy Sambo Dianulir MA, Mahfud MD: Sudah Final, Mari Kita Terima
Hukuman Mati Ferdy Sambo Dianulir MA, Mahfud MD: Sudah Final, Mari Kita Terima

Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis hukuman mati Fredy Sambo. Eks Kadiv Propam Mabes Polri hanya diganjar pidana penjara seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Simpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT
Simpan Sabu, Anggota DPRD Ditangkap BNN NTT

RW ternyata salah satu anggota Komisi III DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya
Respons Santai Gerindra Soal Menkes Budi Ingin Jadi Menteri Penerangan Kabinet Prabowo
Respons Santai Gerindra Soal Menkes Budi Ingin Jadi Menteri Penerangan Kabinet Prabowo

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengungkap ingin menjadi menteri penerangan di tengah kabar menjadi kandidat menteri keuangan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya