Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bikin grafiti palu arit, 3 mahasiswa Universitas Jember ditangkap

Bikin grafiti palu arit, 3 mahasiswa Universitas Jember ditangkap baju palu arit. ©twitter.com

Merdeka.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Jember, Jawa Timur, mengamankan tiga orang mahasiswa Universitas Jember (Unej) yang membuat grafiti palu-arit yang menyerupai lambang organisasi Partai Komunis Indonesia (PKI) di sekitar kampus setempat.

"Polisi mengamankan tiga orang mahasiswa Unej yang berinisial MU, LK dan RI tadi pagi," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Agus I Supriyanto seperti dikutip dari Antara, Jumat (14/8).

Menurut dia, tiga mahasiswa tersebut diduga membuat gambar palu-arit yang menjadi simbol sebuah partai terlarang di Indonesia dan grafiti tersebut digambar di sejumlah tembok Kampus Unej.

"Kami masih menyelidiki motif dibalik aksi grafiti yang dilakukan tiga mahasiswa itu dan mengungkap peran masing-masing dalam aksi corat-coret dinding kampus Unej," tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, tiga mahasiswa pembuat grafiti palu-arit itu dimintai keterangan di Mapolres Jember sebagai saksi pelaku dan belum ada penetapan tersangka atas kasus tersebut.

"Masih didalami kasus itu, sehingga untuk pasal yang akan dijeratkan juga masih belum disimpulkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan," paparnya.

Sementara Kepala Humas dan Protokol Unej Agung Purwanto membenarkan mahasiswanya dimintai keterangan di Mapolres Jember terkait dengan aksi corat-coret tembok dengan gambar grafiti palu-arit.

"Kedua mahasiswa tertangkap tangan oleh satpam saat mengerjakan grafiti palu-arit di tembok dekat pos satpam II Unej yang berada di sekitar jalan kembar kampus setempat," tuturnya.

Kedua mahasiswa tersebut kemudian diamankan di Pos Satpam I yang berada di Rektorat Unej dan diketahui dua mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Sastra Unej.

"Setelah dimintai keterangan di Pos Satpam, kedua mahasiswa itu diserahkan ke Mapolres Jember, dan pihak Unej menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kasus itu kepada aparat kepolisian," katanya.

Berdasarkan keterangan dari pelaku, lanjutnya, aksi membuat grafiti palu-arit itu sebagai bentuk protes terhadap rencana Presiden Joko Widodo yang akan meminta maaf kepada eks anggota PKI dan keluarganya.

"Hal itu sudah menyangkut sikap politik praktis seseorang. Kalau mereka protes kenapa mencoret tembok Unej," keluhnya.

Setelah dua mahasiswa diserahkan ke Polres Jember, kemudian dalam perkembangannya bertambah satu mahasiswa lagi yang dimintai keterangan di Mapolres Jember.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji
Dulu AHY Kritik IKN Sita Anggaran Negara, Usai Jadi Menteri Puja Puji

AHY resmi dilantik Presiden Jokowi menjadi Menteri ATR/BPN di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2/2024) lalu.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi
Mahasiswa Bekasi Gelar Aksi Demonstrasi dan Bakar Foto Presiden Jokowi

Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Selengkapnya
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?

Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran
Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran

Civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Unair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan

Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.

Baca Selengkapnya
Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M
Dibisiki Kelas Kurang, Jokowi Bangun Kampus II Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Habiskan Rp200 M

Saat ini, ada 17.000 mahasiswa dengan 11 fakultas di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Baca Selengkapnya
Civitas Akademika Universitas IBA Palembang Sampaikan Petisi Kritik Jokowi
Civitas Akademika Universitas IBA Palembang Sampaikan Petisi Kritik Jokowi

Civitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu
Jokowi Jelaskan Presiden Boleh Kampanye Sambil Bawa Kertas Besar Berisi Pasal-Pasal UU Pemilu

Presiden Jokowi menjelaskan aturan presiden dan wakil presiden punya hak untuk kampanye.

Baca Selengkapnya