BG disebut gerakkan Babimnas buat menangkan Jokowi, ini kata Kapolri
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti membantah Wakapolri Komjen Budi Gunawan mengerahkan Babimnas Polri agar Joko Widodo dan Jusuf Kalla terpilih pada Pilpres 2014 lalu. Badrodin meminta seluruh pihak menyelidiki apabila mencurigai hal tersebut.
"Enggak pernah kita, tanya saja (Komjen Budi Gunawan), cek saja sana," kata Badrodin usai diskusi hari anti korupsi internasional di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Jumat (4/12).
Dia meminta para awak media menanyakan langsung pada Komjen Budi Gunawan terkait namanya yang disebut-sebut dalam rekaman Setya Novanto. Saat disinggung akankah menyelidiki hal tersebut, Badrodin malah membantah.
"Babinmas mana yang dikerahkan, yang mana. Cek saja, dimana Babimnas dikerahkan," kata dia.
Seperti diketahui, dalam rekaman pembicaraan yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin dan Muhammad Riza Chalid, juga disebut-sebut nama BG. BG ini merujuk pada Komjen Budi Gunawan.
Budi Gunawan sebelumnya disebut-sebut sebagai calon Kapolri. Banyak pihak yang mendukung Budi menjadi orang nomor satu di tubuh Korps Bhayangkara, namun akhirnya batal.
BG yang disebut-sebut berjasa besar dalam pencapresan Jokowi ternyata juga dibenarkan oleh MR dalam rekaman tersebut. MR yang merujuk pada Muhammad Riza ini menyebut bila ada peran besar BG dalam kemenangan Jokowi di pilpres.
"Padahal pada waktu pilpres, kita mesti menang Pak. Kita mesti menang Pak dari Prabowo ini. Kalian operasi, simpul-simpulnya Babimnas. Bapak ahlinya, saya tahu saya tahu itu. Babimnas itu bergerak atas gerakannya BG sama Pak Syafruddin. Syafruddin itu Propam. Polda-polda diminta untuk bergerak ke sana. Rusaklah kita punya di lapangan," ujar MR dalam rekaman tersebut yang dikutip merdeka.com, Kamis (3/12).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPembagian bansos jelang pencoblosan Pilpres 2024 menuai polemik. Bagi-bagi bansos dianggap sebagai cara untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaTKN menyebut, semua pihak memiliki strategi masing-masing dalam kontestasi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTidak seharusnya perekrutan PNS dikaitkan dengan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep bakal membuat posko pemenangan untuk Gibran Rakabuming Raka di Boyolali.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya