Bertemu Mahfud, Komnas HAM Sepakat Cari Solusi Bersama Soal Pelanggaran HAM Masa Lalu
Merdeka.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia bertemu Menko Polhukam Mahfud Md secara tertutup. Dalam pertemuan tersebut, sempat dibahas masalah dugaan pelanggaran HAM masa lalu.
"Tadi sudah kita bicarakan. Kita enggak perlu lagi berpolemik panjang. Kita cari solusinya apa," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Menurut dia, nanti ke depan akan ada pertemuan lanjutan dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin, Mendagri Tito Karnavian dan Menkumham Yasonna H. Laoly untuk duduk bersama membicarakan masalah ini. "Fokus kita satu cari solusinya," jelas Ahmad.
Dalam pertemuan tersebut, dia juga menyinggung Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menyelesaikan masalah HAM masa lalu. Selain menyarankan agar mengajak keluarga korban, juga diminta temukan formulanya.
"Harus dipilih, formulanya seperti apa," kata Ahmad.
Menurut dia, formula yang dimaksud, bukan hanya menyelesaikan kasus HAM masa lalu dengan jalur non yudisial. Tapi yudisialnya tetap dicari.
"Enggak ada (harus non yudisial). Kita enggak bicara harus ini, harus ini, enggak. Ide-ide itu dimunculkan semua," ungkap Ahmad.
"Yang yudisial juga misalnya yang harus ke peradilan seperti apa, kasus yang mana itu, nanti akan bicarakan lebih jauh," tukasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
14 Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Papua di AS Terancam Dipulangkan, Orang Tua Lapor Komnas HAM
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku terus berkomunikasi dengan Komisi II DPR RI terkait permasalahan lahan
Baca SelengkapnyaMencatat ada 8 orang meninggal dunia, terdiri atas lima anggota TNI/POLRI dan tiga warga sipil
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Kompol Riski Amalia menyampaikan permintaan maaf jika selama kurang lebih 9 bulan menjabat ada kesalahan dalam melayani masyarakat.
Baca Selengkapnya