Berkat Jalan Mulus dari Pemprov, Sebulan 8 Ribu Wisatawan Kunjungi Puncak Telomoyo

Merdeka.com - Untuk mendukung pengembangan desa wisata di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo membangun jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Jalan sepanjang 4,97 kilometer itu dibangun menggunakan anggaran sebesar Rp 2,6 miliar.

Kini, setelah jalan dibangun dalam sebulan ada sekitar 8 ribu wisatawan berkunjung ke Puncak Telomoyo. Padahal, sebelum jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun, wisatawan yang berkunjung hanya sekitar 500 orang per bulan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Sepakung Ahmat Nuri saat ditemui di objek wisata Gumuk Reco, satu di antara destinasi wisata di Puncak Telomoyo, Jumat (16/6/2023).

"Berkaitan wisata, dengan adanya digitalisasi, kita promo melalui media sosial. Pertama kami buka di Gumuk Reco, pengunjung hanya di kisaran 500 orang per bulan," kata Nuri.

Jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat setelah jalan Desa Sepakung ke Puncak Telomoyo dibangun. Jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Puncak Telomoyo, meningkat hingga 16 kali lipat.

Jalan Mulus ke Puncak Telomoyo Kabupaten Semarang©2023 Merdeka.com

"Setelah itu kita dapat bantuan dari Pak Gubernur untuk membuka jalan dari Sepakung ke Puncak Telomoyo. Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih sekali kepada Pak Gubernur, dengan bantuan tersebut sangat membantu warga kami. Karena setelah kami buka wisata Puncak Telomoyo untuk per bulan di tahun 2022-2023 ini, kisaran rata-rata per bulan di angka 7 ribu-8 ribu pengunjung," bebernya.

Adanya peningkatan kunjungan wisatawan juga tak lepas dari bantuan wahana wisata di Gumuk Reco berupa jembatan kaca dan spot foto instagramable. Bantuan wahana wisata itu menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung.

Pengelola Objek Wisata Gumuk Reco Mukhammad Khasanudin, mengatakan bantuan Pemprov Jateng membuat wisatawan tertarik untuk datang. Sebab, sebelum ada bantuan pemprov, wahana di Gumuk Reco hanya ada dua, yaitu ayunan langit dan ondo langit.

"Pemprov membantu spot foto berupa jembatan kaca dan spot foto di dua objek. Jikalau tidak ada penambahan, pengunjung juga merasa bosan. Adanya penambahan ini jadi angin segar bagi kita pecinta spot foto alam," jelasnya.

Memaksimalkan Internet

Nuri menuturkan, pihaknya juga memaksimalkan penggunaan internet untuk memajukan desanya. Keberadaan jaringan internet sangat memudahkan masyarakat untuk mempromosikan wisata desa.

"Penggunaan internet membuat warga promo potensi desa wisata lewat medsos. Ada Instagram, YouTube, Telegram, Facebook dan lainnya," terang Nuri.

Pengelola akun media sosial, Ahmad Fauzan, mengatakan dirinya memanfaatkan internet untuk mempromosikan wahana wisata di Sipakung, tepatnya di Telomoyo.

"Efektif sekali, karena sekarang menggunakan internet mengikuti perkembangan yang ada. Untuk hari biasa, Senin sampai Jumat wisatawan lokal. Weeken, wisatawan dari Kudus, Tegal. Pokoknya, luar kota karena pengaruh sosial media," terang Fauzan.

Jalan Mulus ke Puncak Telomoyo Kabupaten Semarang©2023 Merdeka.com

Seorang wisatawan Desa Sepakung asal Kutai Kalimantan Timur Isnein Aziz Waluyo mengaku mengetahui objek wisata di Sepakung setelah membuka media sosial.

"Dari lihat Instragram, mampir ke sini, karena ingin tahu juga, tempat sejuk, jalan lumayan bagus. Baru kali pertama, kesannya rapi, tempat bersih. Kenapa ke sini karena awal lihat di Instagram, suasana bagus, bisa lihat pemandangan gunung di bawah," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo beberapa kali memuji langkah Desa Sipakung yang telah berhasil mengembangkan desa dengan memanfaatkan internet, menjadi desa mandiri digital.

"Alhamdulillah sudah mulai jalan ya. Di Desa Sepakung, mereka yang dulu betul-betul desa yang tidak ada internet, karena kreativitas desanya dia beli bandwith dari provider, dikelola Bumdes, dijual ke masyarakat. Hari ini luar biasa, perkembangan bagus, wisatawan datang banyak sekali," kata Ganjar

Sejak 2013 total bantuan keuangan desa yang digulirkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mencapai Rp8,4 triliun. Bantuan keuangan itu merupakan wujud kepedulian Pemprov Jateng untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di pedesaan.

(mdk/hhw)