Berawal Cekcok, Kepala TK di Bantaeng Dianiaya Kekasih hingga Meninggal
Merdeka.com - Polisi akhirnya mengamankan pelaku penganiayaan Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani, setelah sepekan buron. Korban meninggal dunia usai mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kepala Satreskrim Polres Bantaeng Ajun Komisaris Rudi mengatakan, pelaku penganiayaan yakni Didi. Pelaku dijemput polisi dari rumahnya yang merupakan tempat kejadian perkara.
"Iya, ada di Polres Bantaeng. Pelaku menyerahkan diri dan dijemput di rumahnya," kata Rudi, Senin (3/4).
Rudi mengungkapkan motif penganiayaan dilakukan Didi terhadap Marhani yang tidak lain kekasihnya karena salah paham.
"Salah paham saja, emosi dan melakukan penganiayaan ke korban," tuturnya.
Akibat perbuatannya, Didi disangkakan pasal 354 dan 351 ayat 3 KUHP. Didi terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Sebelumnya, Andi Marhani meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu Bantaeng. Marhani dirawat setelah mendapat penganiayaan diduga dilakukan oleh kekasihnya bernama Didi.
Rudi mengaku penganiayaan terhadap korban terjadi di depan rumah pelaku. "Korban ini datang ke rumah terduga pelaku. Di situ terjadi cekcok di antara mereka," bebernya.
Saat terjadi cekcok tersebut, korban sempat meminta tolong kepada warga sekitar. Pada saat itu, korban dalam kondisi berdarah-darah.
"Diduga saat cekcok itu ada penganiayaan dilakukan terduga pelaku terhadap korban," sebutnya.
Rudi menyebut, pelaku sempat membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi akibat luka serius, korban dirujuk ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
"Terduga pelaku sendiri yang antar korban ke rumah sakit. Setelah itu terduga pelaku menghilang," bebernya.
Setelah tiga hari mendapat perawatan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Marhani akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Marhani meninggal setelah mengalami pendarahan di bagian kepala.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian Resor Garut saat ini tengah mengejar pelaku pembunuhan seorang kakek. Pria tua itu ditemukan tewas mengenaskan di kamarnya.
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaMomen Pangkostrad berikan selamat pada anggotanya yang baru saja mendapat kenaikan jabatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaPerwira TNI berinisial AP yang terlibat penganiayaan anak pejabat Pangkalpinang di Purwokerto, telah dijatuhi sanksi berat.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaSedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca Selengkapnya