Belasan Nakes Puskesmas Bantarkalong Tasikmalaya Terpapar Covid-19
Merdeka.com - Belasan tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, terpapar Covid-19. Mereka kini menjalani isolasi di beberapa lokasi.
"Kasus di puskesmas itu pertama ditemukan pada Sabtu (13/3). Pelayanan puskesmas sempat ditutup selama tiga hari," sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya Atang Sumardi, Rabu (17/3).
Atang memaparkan, penyebaran virus corona di puskesmas itu diduga berawal dari petugas surveilans yang diketahui sempat sakit. Saat dilakukan tes usap atau swab, ternyata petugas itu dinyatakan terpapar Covid-19.
Saat dilakukan penelusuran, banyak nakes lainnya yang melakukan kontak erat dengan petugas surveilans itu. Dari hasil tes usap, belasan orang diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.
"Pelayanan di Puskesmas Bantarkalong sempat dihentikan sementara waktu untuk dilakukan sterilisasi. Saat ini pelayanan di puskesmas itu telah kembali berjalan, namun belum 100 persen karena Poned (pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar) masih digunakan untuk isolasi," jelas Atang.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bantarkalong Edi menjelaskan, total nakes yang terpapar Covid-19 berjumlah 18 orang. Seorang di antaranya menjalani isolasi di Rumah Sakit (RS) Singaparna Medika Citrautama (SMC) karena memiliki penyakit penyerta (komorbid). Sementara itu 15 nakes lainnya diisolasi di Poned Puskesmas Bantarkalong dan dua orang menjalani isolasi mandiri.
"Kondisinya mayoritas baik. Kita terus pantau. Kebutuhan para nakes yang menjalani isolasi di puskesmas maupun isolasi mandiri dipenuhi melalui dana desa setempat. Petugas kesehatan juga terus memantau kondisi kesehatan pasien, termasuk memberikan asupan vitamin yang diperlukan," jelasnya.
Dia juga mengatakan, pelayanan di Puskesmas Bantarkalong tetap berjalan, meski tidak maksimal. "Hanya pasien rawat jalan dan instalasi gawat darurat (IGD) yang dapat ditangani. Untuk pasien rawat inap, kita akan merujuk ke fasilitas kesehatan lain yang terdekat, yaitu Puskesmas Karangnunggal," ungkapnya.
Edi memastikan seluruh nakes yang terpapar virus corona sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Namun, vaksin dinyatakan akan efektif beberapa bulan setelah suntikan kedua. "Vaksin juga hanya meminimalisir, tidak serta-merta jadi kebal Covid-19," kata Edi.
Pihaknya juga masih melakukan penelusuran untuk mencari kasus lain dari klaster puskesmas. Edi mengimbau warga yang memiliki riwayat perjalanan dari luar kota atau memiliki gejala Covid-19 agar melaporkan diri.
"Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan maksimal. Terus terang saja, Jangan nutupin," tutup Edi.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaAirlangga bertanya secara langsung kepada warga desa Eretan, apakah bansos ingin diperpanjang atau tidak.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca Selengkapnya