Begini cara Pemkab Banyuwangi kendalikan inflasi daerah
Merdeka.com - Banyuwangi memiliki strategi untuk mengatasi laju inflasi di daerahnya. Melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), harga-harga kebutuhan pokok di pasar bisa dikendalikan. Salah satunya dengan memasang update harga kebutuhan pokok terbaru melalui video tron dan terus melakukan koordinasi dengan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Misalkan Dinas PU, bagian memperbaiki infrastruktur agar jalan menjadi bagus, agar biaya transportasi logistik menjadi lancar. Kemudian Dinas Pengairan bagian menjaga aliran irigasi agar semua kebutuhan pertanian tercukupi," ujar Ketua TPID Banyuwangi, Djadjat Sudradjad, Selasa (11/7).
Dia mencontohkan, selama Bulan Ramadan hingga lebaran Idul Fitri kemarin, harga 9 kebutuhan pokok di Banyuwangi bisa dikendalikan. Selain menjaga stok, untuk mengatasi permainan harga pasar pihaknya telah mempublikasikan harga acuan melalui video tron di ruang publik, salah satunya di samping Taman Blambangan.
"Sehingga harga kebutuhan pokok seperti beras, gula, daging, minyak, cabai, telur dan yang lain, masyarakat bisa terus memantau, agar tidak ada yang memainkan harga. Selama Ramadhan dan lebaran, harga kebutuhan pokok di pasar semuanya terkendali, ini berkat kekompakan TPID," jelasnya.
Djadjat mengatakan, TPID Banyuwangi sangat memperhatikan harga kebutuhan pokok logistik karena menjadi lingkaran pertama yang dibutuhkan semua lapisan masyarakat.
Banyuwangi kata Djadjat, sempat mengalami inflasi sebesar 0,48 persen, lebih tinggi dari Provinsi Jawa Timur 0,29 persen beberapa bulan lalu. Ini dikarenakan meningkatnya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.
"Tapi Banyuwangi sudah pernah terendah se-Jatim, pada Januari-Maret hanya 0,81 persen. Maka kami terus melakukan koordinasi dengan tim TPID, ketika inflasi bisa ditekan di bawah provinsi, pendapatan per kapitan akan naik agar masyarakat bisa sejahtera," jelasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan dirinya dan Mahfud MD mempunyai komitmen untuk akan menstabilkan harga pangan.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaDua manfaat itu menjadi bukti, meskipun tidak bisa menurunkan dan menekan harga beras secara nasional.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca Selengkapnya