Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bea Cukai sita 63,8 ton bahan peledak di laut Bali

Bea Cukai sita 63,8 ton bahan peledak di laut Bali Bahan peledak diamankan Bea Cukai di Bali. ©2017 Merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Hasil patroli laut selama sepekan, Bea dan Cukai berhasil sita 63,8 ton amonium nitrat dari penyelundupan. Barang tersebut bisa menjadi bahan peledak.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, mengatakan bahwa bahan baku peledak itu akan diselundupkan dari Malaysia ke Maluku Tenggara menggunakan jalur laut. Dia menjelaskan, bahan baku peledak itu didapatkan ketika personel Bea Cukai melakukan operasi patroli laut jaring wallace diwilayah perairan Indonesia timur dan tengah.

"Ratusan karung berisi bahan baku peledak ini kita dapat pada kapal KM. Hamdan V saat melintas di perairan Laut Bali," ungkap Heru, Senin (15/5).

Dalam pemeriksaan tersebut, nahkoda berinilsial JDN tidak dapat menunjukkan dokumen sah, berupa manifest atas amonium nitrat tersebut.

Menurutnya, puluhan ton bahan baku peledak itu biasanya digunakan untuk tangkap ikan. Jika ditotal nominalnya, kata dia ditaksir senilai Rp8,2 miliar.

"Ini adalah barang China yang transit di Malaysia. Kemudian dikirim ke Indonesia timur, tujuannya adalah Maluku. Mereka mengirim ini dengan cara tidak sah. Sementara ini pengakuan mereka untuk bom ikan," jelasnya.

Lanjutnya, pengungkapan ini sekaligus membantu pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian biota laut. "Karena dengan amonium nitrat seberat 63,8 ton, berpotensi merusak laut seluas 5.283,84 hektare," pungkasnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka
Bea Cukai Tangkap Kapal Pembawa Ratusan Kantong Pakaian Bekas Impor di Riau, 2 Orang Jadi Tersangka

Bea Cukai Riau kembali menangkap kapal pembawa pakai bekas impor yang masuk ke wilayah Indonesia

Baca Selengkapnya
Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun
Penampakan Fosil Pohon Tertua di Bumi, Ditemukan di Balik Tebing Laut Berusia 390 Juta Tahun

Begini wujud fosil pohon tertua di bumi yang pernah ditemukan.

Baca Selengkapnya
Resmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk
Resmikan Pabrik Amonium Nitrat, Jokowi: Tambah Bahan Baku Pembuatan Pupuk

Keberadaan pabrik tersebut dapat mengurangi impor bahan baku pembuatan pupuk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita

Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Kinerja Pegawai Bea Cukai Disorot Masyarakat, Sri Mulyani Akhirnya Beri Wejangan Begini
Kinerja Pegawai Bea Cukai Disorot Masyarakat, Sri Mulyani Akhirnya Beri Wejangan Begini

Sri Mulyani menyebut bagian dari risiko Bea Cukai yang bertugas untuk mengawasi pergerakan barang yang masuk dalam wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mau ke Luar Negeri Harus Lapor Barang ke Bea Cukai Sebelum Berangkat, Kemenkeu: Tak Ada Niat Buat Ribet Masyarakat
Mau ke Luar Negeri Harus Lapor Barang ke Bea Cukai Sebelum Berangkat, Kemenkeu: Tak Ada Niat Buat Ribet Masyarakat

Pemerintah menilai ada substansi yang kurang pas hingga perlu diluruskan.

Baca Selengkapnya
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada
Gelombang di Perairan Bali Capai 2 Meter Dampak Cuaca Ekstrem, Masyarakat Hingga Nelayan Diminta Waspada

Oleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.

Baca Selengkapnya
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Peringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024

Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.

Baca Selengkapnya