Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyuwangi Terapkan Monev Ketat Protokol Kesehatan di Sektor Industri

Banyuwangi Terapkan Monev Ketat Protokol Kesehatan di Sektor Industri Banyuwangi terapkan monev ketat. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Penerapan protokol kesehatan Covid-a9 di setiap sektor terus menjadi atensi utama Gugus tugas penanganan Covid-19 Banyuwangi. Monitoring dan evaluasi terus dilakukan. Tidak hanya di sektor pariwisata, pemkab juga melakukan pemantauan di di sektor industri yang berada di kawasan industri perikanan Muncar.

"Kami terus berkeliling memantau dan mengevaluasi sejumlah sektor usaha, salah satunya industri di kawasan Muncar. Kemarin kami bersama tim turun langsung untuk memastikan protokol kesehatan benar-benar diterapkan oleh pabrik di sana," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Guntur Priambodo, Rabu (5/8).

Guntur menjelaskan bahwa monev ketat ini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Apalagi saat ini kasus konfirmasi covid banyak terjadi dari kluster perkantoran yang juga menjadi perhatian gugus tugas.

"Kami tidak ingin sektor industri menjadi cluster penularan virus baru di daerah. Untuk itu evaluasi ketat kami lakukan untuk memastikan hal ini tidak terjadi," imbuhnya.

Guntur melanjutkan, pantauan terhadap penerapan protokol kesehatan di sektor industri dilakukan di sejumlah perusahaan cold storage dan pengalengan ikan. Hasilnya, kata dia, masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam lingkungan kerja terkait penerapan protokol kesehatan Covid 19.

"Setelah kami melihat langsung kondisi yang berlangsung di perusahaan-perusahaan di Muncar, sistem kerja para karyawan dan SOP yang dilakukan perusahaan masih ada hal yang perlu dievaluasi. Seperti pengaturan jarak aman antar pekerja," ujar Guntur.

Atas kondisi tersebut, Gugus Tugas pun memberikan sejumlah catatan dan rekomendasi yang wajib dipatuhi oleh perusahaan. Tim memberi waktu selama satu minggu bagi pihak perusahaan untuk memenuhi rekomendasi tersebut. Atau perusahaan akan mendapat surat peringatan pertama (SP 1) hingga evaluasi ijin usaha.

"Rekomendasi tersebut antara lain menerapkan physical distancing saat karyawan bekerja, membuat SOP (standar operasional prosedur) protokol kesehatan di perusahaan dan menyiapkan sarana prasarana," ungkapnya.

Tim gugus tugas juga mendorong pelaku usaha agar memperhatikan kondisi alat-alat kerja termasuk peralatan ibadah yang digunakan bersama-sama.

"Kami juga meminta agar alat-alat kerja harus steril, karena kita tidak pernah tahu dari mana penularan virus. Kemudian peralatan ibadah seperti sajadah dan mukena hendaknya dibawa personal," imbuh Guntur.

Guntur pun menegaskan dengan berjalannya new normal adaptasi kebiasaan baru penerapan protokol kesehatan menjadi lebih ketat dan kuat dibanding sebelumnya di saat pandemi. Tidak hanya di sektor industri tapi juga oleh semua lapisan warga.

"Kami keluar-masuk tempat usaha untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Intinya, ekonomi harus berjalan, kita semua harus kembali produktif, tapi juga harus optimal dalam penerapan protokol kesehatan agar terhindar dari segala macam jenis penyakit, termasuk Covid-19," jelas Guntur.

“Kami akan terus turun melakukan monev ini ke berbagai sektor. Untuk itu, kami minta semua mulai menerapkan protokol kesehatan di lingkupnya masing-masing," pungkas Guntur.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Menuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas

Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.

Baca Selengkapnya
Arus Mudik, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Arus Mudik, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata

Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan (nakes) untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata
Arus Mudik Lebaran, Banyuwangi Siagakan Ribuan Nakes di Pos Kesehatan dan Tempat Wisata

Pemkab Banyuwangi menyiagakan 1.071 tenaga kesehatan untuk pelayanan kesehatan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar
Menkes Minta Anggaran Kesehatan Diprioritaskan: Sehat Mesti Duluan daripada Pintar

Menurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu
Saat Ngobrol dengan Petani di Magelang, Ganjar Malah Dimintai Uang Oleh Ibu-ibu

Ganjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).

Baca Selengkapnya