Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak Irigasi Rusak Memperparah Dampak Kekeringan, Perbaikan Terkendala Anggaran

Banyak Irigasi Rusak Memperparah Dampak Kekeringan, Perbaikan Terkendala Anggaran Ilustrasi

Merdeka.com - Kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat diperparah dengan rusaknya sistem irigasi. Penanganan dan perbaikan tidak bisa dilakukan secara maksimal karena kendala anggaran yang minim.

Data dari Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) mencatat ada sebanyak 47 persen irigasi rusak berkategori ringan hingga berat. Jumlah itu didapat dari total 103 daerah irigasi seluas 100 ribu hektare yang dikelola PSDA.

Kepala Dinas PSDA, Linda Al Amin menyebut kondisi itu membuat sawah-sawah tidak mendapatkan suplai air secara maksimal. "Luas sawah yang kekeringan terus bertambah," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Merdeka, Bandung, Kamis (4/7).

"Dari peninjauan, ada 20 persen irigasi rusak ringan, 12 persen rusak ringan dan 15 persen rusak berat," tambahnya.

Kerusakan itu disebabkan banjir beberapa bulan lalu yang mengakibatkan irigasi jebol. Upaya perbaikan dilakukan dengan memasang bronjong. Namun itu berlaku bagi irigasi yang rusaknya ringan dan bersifat sementara.

Dia mengaku tidak mempunyai anggaran untuk merevitalisasi irigasi-irigasi yang rusak berat. Sejauh ini, ia mengoptimalkan alokasi anggaran operasional dan pemeliharaan untuk mengatasi kerusakan ringan.

"Kami anggarkan di tahun depan secara bertahap. Intinya kita ada yang diprioritaskan, sementara pakai anggaran pemeliharaan dulu," imbuhnya.

Di luar hal teknis, kekeringan yang berimplikasi pada lahan pertanian pun disebabkan banyak faktor. Salah satunya, petani kurang patuh pada kalender tanam. Padahal pola tanam bisa dilakukan secara bergantian.

"Musim kemarau kan harusnya tanamnya bergantian agar bisa mengatur penggunaan air. Tapi masih ada yang paksa tanam bersamaan," terangnya.

Kekeringan biasanya terjadi di wilayah utara setiap musim kemarau. Meski begitu, ia memastikan sumber air di waduk Jatigede dan Jatiluhur masih ada untuk beberapa bulan mendatang.

"Jadi kita akan mengawal pembagian air. Nanti ada petugas palang pintu air, membantu gilir pasokan air. Biar semuanya bisa tetap terairi," katanya.

Diberitakan sebelumnya, data Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jabar menunjukkan pada akhir Juni tercatat 12.048 hektare lahan mengalami kekeringan. Hal itu berpotensi meluas 52.983 hektare, ditambah 82 hektare lahan sudah puso.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Jawa Barat Hendi Jatnika menyatakan, daerah yang mengalami kekeringan adalah areal sawah dengan kondisi irigasi yang rusak.

Akibatnya, aliran air tidak menjangkau ke lahan pertanian yang jaraknya lumayan jauh. Selain itu, kekeringan banyak melanda kawasan lahan pertanian yang mengandalkan tadah hujan.

"Ada total 82 hektare telah mengalami gagal panen tersebut terjadi di Sukabumi, Cianjur dan Cirebon," katanya, Selasa (2/7).

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api
Ratusan Karung Beras Bansos Rusak Terbakar Saat Kantor Balai Desa Sarirejo Kendal 'Dilalap' Api

Kades menambahkan, hasil komunikasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Kendal, ratusan kantong beras yang rusak itu telah diklaimkan ke Badan Urusan Logistik (Bulog)

Baca Selengkapnya
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif
Cara Menghilangkan Biang Keringat di Wajah, Aman dan Efektif

Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.

Baca Selengkapnya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat

Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung
Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Dia pun enggan ditanya hal-hal lain kecuali apa yang diketahui.

Baca Selengkapnya
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak
KAI Batalkan Perjalanan Kereta Api Akibat Banjir Semarang, Ini Daftar Kereta Terdampak

Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.

Baca Selengkapnya
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita

Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.

Baca Selengkapnya
Cara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri
Cara Mengurangi Dampak Polusi Udara, Mulai dari Kebiasaan Sendiri

Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar

Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.

Baca Selengkapnya