Banyak Flora dan Fauna Mati Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalteng
Merdeka.com - Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) parah hampir menyamai kejadian di tahun 2015. Kobaran api dipastikan memusnahkan habitat satwa dan flora khas hutan Kalimantan di sana.
"Ya pasti lah itu, pasti rusak semua. Kerusakan habitat itu tidak akan bisa ternilai. Karena begitu besar dampaknya. Ya, itulah faktanya," kata Kepala BKSDA Provinsi Kalimantan Tengah Adib Gunawan dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (18/9).
Adib menerangkan, imbas dari Karhutla saat ini, nyaris menyamai kejadian serupa di 2015. Baik itu luasan, dan juga dampak dari kabut asap yang dimunculkan Karhutla. "Membinasakan satwa itu pasti," ujar Adib.
"Ular (piton terpanggang yang viral di media), itu kan yang tampak. Padahal ada jasad renik ratusan yang musnah. Artinya ekosistem terganggu, rantai makanan putus itu lebih mengerikan," tambahnya.
Dua hal ekosistem dan putusnya rantai makanan di dalam hutan, menurut Adib menjadi paling krusial. "Itu tidak ternilai. Secara kasat mata kan terbakar, di situ mati berapa ratus jenis satwa yang kita tidak ketahui," ungkap Adib.
"Kita tidak bisa menghitung itu, berapa banyak yang mati. Kita analisa, pastilah banyak (satwa yang mati) dengan kebakaran itu. Misal ular, mati terpanggang semua. Flora khas Kalimantan juga, sudah pasti (terbakar)," terangnya lagi.
Adib juga tidak menepis, adanya orang utan yang kabur lantaran kebakaran hutan, hingga orang utan yang terpapar Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). "Iya benar. Sama lah dengan manusia, ISPA karena terkena kabut asap," tutup Adib.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKematian N bermula ketika anaknya tak kunjung kembali ke rumah setelah berpamitan ke rumah majikan tempatnya bekerja.
Baca SelengkapnyaApi dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaUntuk lokasi aksi KKB mayoritas terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Yahukimo, Nduga, dan Pegunungan Bintang.
Baca SelengkapnyaMajor Wiliam Walker sebelumnya dinyatakan hilang di hutan Desa Karanganyar, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (22/4).
Baca SelengkapnyaPalti terancam hukuman kurungan selama 12 tahun akibat unggahannya tersebut.
Baca Selengkapnya