Bangunan Ponpes di Cipanas Ambruk, Seluruh Santri Berhasil Dievakuasi
Merdeka.com - Pondok Pesantren Al Madaroh di Kampung Loji, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ambruk. Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 19.00 Wib, Sabtu (16/1).
Kapolres Cianjur, AKBP Muhamad Rifai mengatakan, saat ini proses evakuasi terhadap 12 santri sudah selesai dilakukan.
"12 yang diketahui tertimpa, 5 sudah pulang dan 7 orang masih dirawat di RS Cimacan," kata Rifai saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (16/1).
Meskipun sempat dirawat di Rumah Sakit Cimacan, namun tujuh santri tersebut sudah diperbolehkan untuk pulang. Sehingga, sudah tidak ada lagi yang dirawat.
"(7 orang) Sudah pulang juga. (Sudah pulang semua) ya, luka-luka aja tangan kepala," sebutnya.
Penyebab Ambruk
Dia mengungkapkan, penyebab robohnya bangunan pesantren tersebut karena pondasi yang sudah mulai rapuh.
"Pondasi yang sudah rapuh dan tidak kuat menyanggah bangunan 2 lantai," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolsek Pacet AKP Galih mengatakan, robohnya ponpes berlantai tiga itu belum diketahui penyebab pastinya.
Namun, katanya, diduga akibat usia bangunan yang sudah tua. Belasan santri yang baru masuk tempat itu setelah Salat Maghrib, tertimpa bangunan yang ambruk.
"Delapan orang berhasil dievakuasi dan langsung dibawa ke RSUD Cimacan untuk mendapatkan pertolongan medis, seorang di antaranya dirujuk ke RSUD Cianjur karena mengalami luka patah di bagian tangan. Penyebab robohnya bangunan masih didalami, diduga akibat usia bangunan yang sudah tua," katanya, dikutip dari Antara, Sabtu (16/1).
Sekretaris BPBD Cianjur, Irfan Sopyan, mengatakan, pihaknya mengirim petugas ke lokasi dengan peralatan lengkap untuk pencarian korban.
Pihaknya baru mendapat laporan sementara tentang delapan orang yang telah berhasil dievakuasi, seorang di antaranya mengalami luka serius.
Pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyiapkan alat berat jika dibutuhkan untuk penanganan kejadian itu.
"Kami belum bisa memastikan penyebab robohnya bangunan ponpes, namun saat ini petugas bersama relawan dari dua kecamatan sudah meluncur ke lokasi. Kami masih melakukan pendataan guna memastikan berapa orang yang ada di dalam bangunan," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain TNI dan Polri, pengamanan selama pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang turut melibatkan ribuan anggota Linmas.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap Palti dalam kasus dugaan penyebaran informasi hoaks terkait rekaman suara
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca Selengkapnya