Bandar besar di Kaltim dibekuk usai transaksi sabu senilai Rp 80 juta
Merdeka.com - BNN Provinsi Kalimantan Timur, membekuk bandar besar sabu di kecamatan Muara Komam, kabupaten Paser, MY (43), usai mengorder sabu senilai Rp 80 juta di salah satu hotel di Samarinda. Bersama teman wanitanya, SY (41), keduanya kini meringkuk di sel BNN Kaltim.
Penangkapan MY dan SY, dilakukan Kamis (18/1) dini hari, sekira pukul 02.00 WITA. MY, memang jadi buruan BNN Kaltim, usai penangkapan pengedar sabu asal Muara Komam, di Desember 2017 lalu.
"Pelaku (MY) ini memang jadi buruan kita, masuk TO (target operasi). Sedangkan SY ini, teman wanita yang juga pesuruh dari bandar yang menerima order sabu Rp 80 juta dari MY," kata Kabid Pemberantasan BNN Provinsi Kalimantan Timur AKBP Halomoan Tampubolon, dalam keterangan di kantornya, Jalan Rapak Indah, Samarinda, Jumat (19/1).
MY yang tinggal di Muara Komam, perbatasan Kaltim-Kalsel, sebelumnya diketahui sudah 2 kali lolos memesan sabu, bernilai hingga ratusan juta.
"Yang ketiga ini, MY sudah mentransfer uang Rp 80 juta, tinggal menunggu barang (sabu) datang," ujar Tampubolon.
Saat penggeledahan, petugas BNN Provinsi Kaltim juga menemukan barang bukti antara lain 2 poket sabu 1,72 gram sabu dan 5 butir ekstasi, uang Rp 2 juta dan 3 lembar bukti transfer. Diduga kuat, sabu senilai Rp 80 juta itu rencananya akan diedarkan di Muara Komam.
"Kita terus kembangkan kasus ini, mengejar penerima transfer dan pemasok sabu kepada MY ini. Mereka ini terus mengakali petugas, karena kalau sabu datang, nanti yang mengambilnya bukan MY, tapi orang lain lagi supaya tidak terlacak," terang Tampubolon.
Sehari sebelumnya lagi, Rabu (17/1) siang sekira pukul 14.00 WITA, petugas BNN juga menangkap 4 orang terduga pengedar sabu dalam satu keluarga yang berbisnis sabu, di Batu Kajang, kabupaten Paser.
Masih di hari yang sama, tim BNN juga meringkus 2 warga Muara Ancalong, kabupaten Kutai Timur, AD dan AH, sekitar pukul 21.00 WITA, yang juga terduga pengedar sabu dengan bukti 25 poket sabu yang baru dibeli di Samarinda.
"Jadi dalam 12 jam mulai Rabu (17/1) siang sampai Kamis (18/1) dini hari kemarin, kita tangkap 8 orang pengedar. Tiga kasus dan jaringan berbeda. Mereka ini adalah pemain baru karena tidak ada yang berstatus residivis."
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melawan, Bandar Coba Tabrak Polisi Pakai Mobil Berujung Didor & Ditangkap, 10 kg Sabu Disita
Dari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaBanjir Demak, BRI Peduli Salurkan Makanan Saji Tiap Hari
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Polisi Gerebek Gudang Bandar Narkoba Murtala Ilyas Sita 100 Paket Sabu, Gagalkan Transaksi di Rest Area
Suyudi mengatakan, kedua tersangka mengakui adanya gudang penyimpanan sabu di Cluster Debang, Taman Sari Kecamatan Medan Selayang Kota Medan, Sumatera Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca SelengkapnyaBulog Tegaskan Bantuan Pangan Bebas dari Kepentingan Apapun
Bayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca SelengkapnyaApakah Uang Salah Transfer dari Orang Lain Boleh Digunakan? Ini Jawabannya
Ternyata uang yang salah transfer dari orang lain harus dikembalikan ke pemiliknya karena jika tidak bisa dipidana dan denda Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaCamat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja
Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaKisah Nasabah PNM Mekaar, Ambil Kredit Rp5 Juta Kini Bisa Ekspor Produk Hingga ke Malaysia dan Brunei Darussalam
Jokowi menegaskan, pembukaan akses tersebut yang perlu didorong pada UMKM. Sehingga menciptakan peluang-peluang pasar baru bagi produknya.
Baca SelengkapnyaWapres Sebut Penerima Bansos Harusnya Berkurang, Cak Imin: Uang Rakyat Dikembalikan ke Rakyat
Cak Imin juga tak setuju dengan pernyataan pemberian Bansos sama saja melestarikan kemiskinan masyarakat.
Baca Selengkapnya