Merdeka.com - Pihak keluarga angkat bicara terkait kematian G (2 tahun 9 bulan) yang diduga tewas dibanting pacar ibunya di kawasan Jakarta Selatan. Balita asal Depok itu disebut kurang kasih sayang dan diduga pernah dianiaya sebelumnya.
G disebutkan ternyata baru empat bulan diasuh oleh ibu kandungnya, S. Sejak dilahirkan, dia diasuh kerabat perempuan itu.
Namun karena satu dan lain hal, S mengambil anaknya. Namun karena dia bekerja, G dititipkan kepada pacarnya pada Sabtu (3/12). "Awal G sampai hilang nyawa, saya dengarnya, si G ini dititipkan ke pacar ibunya. Dititipkan, terus diajak mainlah sama pacar ibunya di Taman Kalibata diajakin main tuh," kata Richard, kakak S, Selasa (6/12).
Sepengetahuan Richard, G kemudian dibawa ke apartemen oleh pacar ibunya. Di sana, balita itu buang air besar dan kotorannya berceceran di lantai hingga kasur. Hal itu membuat pelaku kesal hingga membanting balita itu hingga kehilangan nyawa.
"Mengenai meninggalnya jam berapa itu dari dokter sekitar jam 2, kalau diagnosa dokter ya. Tapi dibawa ke rumah sakit jam 4 lewat sedikit. Sedangkan G bertemu ibunya pukul 5. Yang bawa jam 4 itu si pacar ibunya, dia nunggu, lalu ketemulah baru jam 5 itu," ujarnya.
Kepada S, pelaku menyebut G terbentur saat main lari-larian. Dia juga menyebut balita itu tersedak. "Iya yang saya dengar alibinya ini si pacarnya ke ibunya si G dibilangnya lagi main terbentur lari-larian. Terus versi keduanya dia bilang lagi makan kesedak. Itu dia perihal perkataan itu dari si Noni (ibunya G)," ceritanya.
Advertisement
Menurut Richard, S kemungkinan akan membuat laporan atas kematian anaknya. Namun di sisi lain, pihak keluarga juga akan membuat laporan terhadap perempuan itu karena diduga melakukan penelantaran anak.
"Kalau ibunya G mau membuat laporan, bisa jadi. Yang saya lihat kayanya iya mau melaporkan untuk menghindari dari kesalahannya. Tapi dari pihak kakaknya, tante, omnya, kita mau membuat laporan untuk mamanya G karena keteledoran orang tua menitipkan ke orang lain, lebih percaya kepada orang lain dibanding keluarga sendiri," tegasnya.
Selama ini, kata Richard, keponakannya itu memang kurang perhatian orang tua. Namun, sejak bayi hingga empat bulan lalu, tidak ditemukan luka di tubuh balita itu.
Keluarga juga menduga bocah itu dianiaya selama dirawat ibunya. Pada Oktober lalu, diketahui ada sejumlah luka lebam di tubuh G, antara lain di paha, pinggang, mulut bernanah, dan jari kuku yang copot. Hal itu diketahui ketika balita itu diperiksa di posyandu.
"Oh saya ada (bukti), saya dikirim oleh warga sekitar Jalan Jambu, kebetulan itu dari kepengurusan Posyandu, luka lebam itu banyak sampai kuku itu terlepas dari jari telunjuk. Ketahuan ada luka ketika petugas Posyandu mau mengecek dan dipegang lengan G dan langsung teriak kesakitan. Akhirnya petugas penasaran dengan badannya G karena G ini sudah dalam pantauan. Dibuka baju dan celananya tiba-tiba ternyata banyak luka lebam di pinggang, mulut dan kuku yang hampir copot sama di paha dan betis juga ada," ujarnya.
Dia juga yakin S mengetahui anaknya luka-luka namun sengaja menutupi. Bahkan, adiknya itu juga diduga melakukan kekerasan terhadap G semasa hidup. "Gini indikasinya, dia (Setfani) ditanya sama warrga sekitar kan dia sebagai orang tua dari G, namanya ibu mandiin dong anaknya setiap hari ya, harusnya tahu dong anaknya banyak luka lebam. Tapi ditanya dia ngga tahu anaknya punya luka lebam. Nalar ngga omongannya?" ucapnya.
Selama ini, Richard mengaku jarang berkomunikasi dengan adiknya. Mereka juga jarang bertemu. Namun dia menuding S sebagai orang tua yang kurang memperhatikan anak. "Saya sebagai kakak tahu semua, om, tantenya saudara lainnya, Noni (ibu G) itu tipikal ibu yang cuek sama anak," ungkapnya.
Dia juga menceritakan bahwa adiknya terkadang temperamen. "Terkadang ada (temperamen),” pungkasnya.
Baca juga:
Bayi Diduga Dibanting: Pacar Sempat Telepon Ibu Balita G, Sebut Korban Tak Sadar
Kasus Balita Tewas Diduga Dibanting Kekasih Ibunya, Pelaku Ditangkap
Balita di Depok Tewas Mengenaskan, Diduga Dibanting Pacar Sang Ibu
Petugas Penitipan Anak Dituntut karena Takuti Bocah Pakai Topeng dari Film Scream
Diawali Cekcok dengan Ibu Korban, Pria di Maros Banting Balita hingga Tewas
Gara-Gara Hal Sepele, Ayah di Bengkulu Aniaya Anaknya Usia Dua Tahun
Berita Pemilu 2024 Terkini: Seputar Capres, Koalisi Partai dan Jadwal Kampanye
Sekitar 11 Menit yang laluTanpa Ahmad Syaiku, PKS Temui Surya Paloh Bahas Iklim Pemilu 2024
Sekitar 19 Menit yang laluKronologi Bakal Calon DPD RI Dapil Bengkulu Ditembak, Pelaku Diduga Profesional
Sekitar 21 Menit yang laluViral Buruh Pabrik di Grobogan Tuntut Upah Lembur, Ini Respons Ganjar
Sekitar 21 Menit yang laluMenkes Pastikan Survei Status Gizi untuk Stunting Diperbarui Tiap Tahun
Sekitar 37 Menit yang laluPPP Nilai Jawa Timur Lumbung Suara, Targetkan 11 Kursi DPR
Sekitar 41 Menit yang laluCak Imin Usul Gubernur Dihapus: Contohnya Pilgub DKI, Sampai Sekarang Masih Berantem
Sekitar 41 Menit yang laluBakal Calon DPD RI Dapil Bengkulu Ditembak Orang Tak Saat Akan Berangkat Salat Jumat
Sekitar 46 Menit yang laluMa'ruf Amin Dorong Program Cadangan Pangan Atasi Stunting di RI
Sekitar 47 Menit yang laluCari Korban Hanyut di Sungai Digoel, Koramil Oksibil Minta Bantuan Masyarakat
Sekitar 50 Menit yang laluWabup Garut Laporkan 495 Rumah Rusak akibat Gempa Sesar Garsela
Sekitar 57 Menit yang laluVIDEO: Firasat Ibu Mahasiswi Cianjur Sebelum Ditabrak Audi Pembawa Istri Siri Polisi
Sekitar 14 Menit yang laluVIDEO: Rekaman CCTV Detik-Detik Mahasiswa UI Jatuh Tertabrak Pajero Eks Kapolsek
Sekitar 2 Jam yang laluPotret Brigade Anjing Pertama Polisi Indonesia, Dilatih di Stadion Olahraga
Sekitar 2 Jam yang laluVIDEO: Sopir Angkot Cabul Lancang ke Perempuan Dicari Polisi!
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Nota Pembelaan, Hendra Kurniawan & Agus Nurpatria Kompak Hanya Korban Sambo
Sekitar 6 Menit yang laluVIDEO: Pembelaan Arif, Singgung Polisi Langgar Hukum Tuntutan Jaksa Wajib Gugur
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Pembelaan Baiquni, Singgung Niat Baik Bantu Penyidikan dan Kerja Tangan Tuhan
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Pleidoi Arif Bahas Sikap Kasar Sambo dan Rantai Komando di Polri
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Nota Pembelaan, Hendra Kurniawan & Agus Nurpatria Kompak Hanya Korban Sambo
Sekitar 6 Menit yang laluVIDEO: Pembelaan Arif, Singgung Polisi Langgar Hukum Tuntutan Jaksa Wajib Gugur
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Pembelaan Baiquni, Singgung Niat Baik Bantu Penyidikan dan Kerja Tangan Tuhan
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Pleidoi Arif Bahas Sikap Kasar Sambo dan Rantai Komando di Polri
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Nota Pembelaan, Hendra Kurniawan & Agus Nurpatria Kompak Hanya Korban Sambo
Sekitar 6 Menit yang laluVIDEO: Arif Terisak Sampaikan Pembelaan Beri Pesan Cinta ke Istri, Ibu Hingga Hakim
Sekitar 1 Jam yang laluVIDEO: Serangan Balik Bharada E, Sindir Jaksa Ngotot 12 Tahun Penjara
Sekitar 10 Jam yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 4 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAbsen dalam 2 Laga Terakhir Madura United, Ronaldo Kwateh Kian Dekat Gabung Klub Turki?
Sekitar 1 Jam yang laluLink Live Streaming BRI Liga 1 : Persebaya Vs Borneo FC di Vidio, 3 Februari 2023
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami