Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Babak belur karier sang pejuang daerah

Babak belur karier sang pejuang daerah Irman Gusman ditahan KPK. ©2016 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di rumah dinasnya, Jalan Denpasar C3/8 Jakarta Selatan, Sabtu (17/9). Penangkapan ini cukup mengejutkan karena Irman selama ini dikenal sebagai sosok cukup terpandang.

Karier Irman memang cukup cemerlang. Pria kelahiran Padang Panjang, Sumatera Barat ini mulai berkecimpung di bidang politik pada tahun 1999 dengan menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kemudian pada Pemilu 2004, ia terpilih sebagai anggota DPD mewakili Sumatera Barat. Ia pun langsung menjabat sebagai Wakil Ketua DPD pada periode pertama bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai ketua.

Pada periode kedua tahun 2009, Irman terpilih sebagai ketua. Dia kembali terpilih sebagai ketua DPD pada periode ketiga di tahun 2014. Dengan demikian, namanya tercatat sebagai satu-satunya pimpinan parlemen yang terpilih hingga tiga periode berturut-turut.

Ayah tiga anak ini juga dikenal sebagai penggagas lahirnya DPD. Perannya dalam memperjuangkan kepentingan daerah sangat besar hingga akhirnya Irman dikenal sebagai pejuang daerah.

Sekarang label itu tinggal kenangan. Irman tercatat pimpinan lembaga negara kedua yang dicokok KPK, sebelumnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Dia menerima Rp 100 juta dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto.

"Hancur babak belur dan semua harus mengambil pelajaran. Pejabat negara jangan lagi melakukan seperti itu. Upeti tidak boleh ada lagi," ujar Sosiolog UIN Syarif Hidayatullah Musni Umar kepada merdeka.com, Minggu (18/9).

Selain politisi, Irman juga merupakan seorang pengusaha ulung. Kariernya sebagai pengusaha dimulai ketika ia terjun ke bisnis milik keluarga PT Khage Lestari Timber pada tahun 1988. Di samping mengelola perusahaan kayu, ia juga mendirikan sebuah kawasan industri bernama Padang Industrial Park di mana ia sempat menjabat sebagai Komisaris Utama perusahaan.

Tidak hanya itu, pria kelahiran 54 tahun silam ini ternyata juga berasal dari keluarga terpandang. Ayahnya, Gusman Gaus, pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Sedangkan ibunya, Janimar Kamili, merupakan anak dari pedagang emas yang cukup sukses.

"Pak Irman ini kan punya kedudukan yang tinggi. Dia juga sangat kaya, dari latar belakang pengusaha. Tapi karena 100 juta itu kemudian dia dihujat namanya, habis, dianggap koruptor. Betul-betul menyedihkan," tuturnya.

Citra bersih yang telah dibangun selama bertahun-tahun itu runtuh begitu dirinya ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait dugaan suap kuota impor gula pada tahun 2016. Irman disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi.

"Semua harus mengambil pelajaran. Pejabat negara jangan lagi menerima uang suap sekecil apapun," pesan Musni.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui
Sadis, Pelajar Bunuh Satu Keluarga Diduga Sakit Hati Hubungan Asmara Tidak Direstui

Salah satu korban merupakan anak berusia tiga tahun.

Baca Selengkapnya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.

Baca Selengkapnya
Anak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'
Anak Yatim ini 2 Kali Gagal kini jadi Polisi Bikin Jenderal Polisi Salut, Sang Ibu 'Semoga Almarhum Bangga'

Simak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri

Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.

Baca Selengkapnya
Curhat Diah Permatasari, Bangga dan Bersyukur Anaknya yang Tampan Raih Beasiswa Universitas di Amerika
Curhat Diah Permatasari, Bangga dan Bersyukur Anaknya yang Tampan Raih Beasiswa Universitas di Amerika

Tak hanya berprestasi di bidang olahraga, Marco juga memiliki prestasi di bidang akademik.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Raih Gelar PhD di Kampus Ternama Dunia, Lulus Sepekan usai Melahirkan
Kisah Pasutri Raih Gelar PhD di Kampus Ternama Dunia, Lulus Sepekan usai Melahirkan

Kesuksesan keduanya juga dibuktikan saat mendidik anak. Putra sulungnya berhasil menulis 40 buku saat usianya baru 11 tahun

Baca Selengkapnya
Lahir dari Keluarga Miskin, Ayahnya Pangkat Lettu, Sudah Besar Jadi Jenderal Penting Jaga Kesehatan Jokowi
Lahir dari Keluarga Miskin, Ayahnya Pangkat Lettu, Sudah Besar Jadi Jenderal Penting Jaga Kesehatan Jokowi

Sukma atau akrab disapa Ujang, merupakan putra seorang polisi berpangkat Peltu

Baca Selengkapnya
Momen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga
Momen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga

Demi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.

Baca Selengkapnya