Atraksi barongsai warnai peringatan Hari Santri di Kota Semarang
Merdeka.com - Peringatan Hari Santri Nasional diselenggarakan di berbagai daerah Indonesia. Tak terkecuali Kota Semarang yang memperingati dengan mengadakan upacara yang diikuti oleh ribuan santri di halaman Balaikota Semarang.
Mengangkat tema 'Merajut Kebhinekaan dan Kedaulatan Indonesia', upacara tersebut berjalan khidmat dengan Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi sebagai pembina upacara.
Suasana semakin bertambah khidmat saat seluruh peserta upacara menyanyikan lagu Mars Syubannul Waton. Seluruh peserta serentak mengibar-ngibarkan Bendera Merah Putih yang dibawa oleh masing-masing peserta.
Tak ketinggalan Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut juga ikut mengepalkan tangannya ke udara sambil menyanyikan mars tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Hendi mengingatkan bahwa Hari santri Nasional yang ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 tahun 2015 haruslah dimaknai sebagai momentum untuk memperteguh diri dalam kesatuan negara Republik Indonesia.
"Hari Santri Nasional adalah perekat seluruh masyarakat, Hidup Santri!" seru Hendi yang langsung disambut tepuk tangan seluruh peserta dan tamu undangan yang hadir.
Selain itu dalam sambutannya, Hendi juga menyoroti perihal beberapa aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. "Hari Santri Nasional haruslah juga memiliki makna fundamental dalam menangkal aksi radikalisme", tegasnya.
Suasana berbeda terlihat ketika atraksi Barongsai yang notabene adalah kesenian khas entis Tionghoa dimainkan tepat setelah kegiatan upacara selesai. Sontak saja atraksi barongsai tersebut menarik perhatian seluruh peserta upacara dan tamu undangan yang hadir.
Hendi pun ambil bagian dalam atraksi tersebut dengan seolah-olah memberikan angpao kepada barongsai yang menghampirinya.
Ketua panitia, Agus Fathuddin Yusuf mengatakan, adanya atraksi barongsai tersebut adalah sebagai harapan Wali kota Semarang, Hendrar Prihadi yang mengharapkan jika Hari Santri Nasional ini bukan hanya milik NU. Selain itu Agus juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan pemerintah kota dalam peringatan Hari Santri tersebut.
"Ini tentu saja menjadi sebuah penyemangat bagi para santri karena kami diberi ruang untuk dapat ikut bergerak bersama memajukan Kota semarang", tuturnya
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berawal dari Agresi Militer Belanda Kedua pada 19 Desember 1948, PDRI pun didirikan di Sumbar.
Baca SelengkapnyaDua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rata-rata titik kemacetan terjadi di titik menjelang dan setelah SPBU.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaStasiun Tawang Banjir, Empat Kereta Api Dialihkan ke Stasiun Poncol
Baca SelengkapnyaKeindahan di Desa Nagari Pariangan tidak pernah gagal dan mengecewakan sekalipun. Desa ini bahkan mirip seperti perkampungan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMasyarakat di sejumlah daerah diminta untuk tidak menerbangkan balon udara sebagai bagian budaya dan tradisi keagamaan.
Baca SelengkapnyaMenemui para pemulung, sosoknya pun menuai kebahagiaan sembari berpenampilan santai.
Baca Selengkapnya