ASN Kabupaten Nduga Terlibat Jual Beli Amunisi Ternyata Anggota KKB Papua
Merdeka.com - Seorang ASN Kabupaten Nduga, Papua tertangkap membawa 615 amunisi untuk dijual kepada KKB. Penyelidikan terhadap kasus ini berlanjut.
Direskrimum Polda Papua, Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan ASN itu diamankan pada Rabu 29 Juni 2022. Dia tidak hanya membeli peluru di Jayapura. Setelah diperiksa, AN diketahui sempat pergi ke negara tetangga, Papua Nugini (PNG).
"Jadi sebelumnya AN pernah pergi ke Pegunungan Bintang lalu menyeberang ke PNG, di sana dia beli amunisi juga," ungkap Kombes Faizal di Jayapura, Jumat (15/7).
Untuk menghindari pemeriksaan aparat keamanan, AN kembali ke Papua melalui jalur perlintasan tradisional di Kabupaten Keerom. Setelahnya, AN pergi ke Jayapura untuk membeli amunisi dan membawanya ke Nduga.
"Dia dari Keerom lalu ke Jayapura dan mau ke Wamena (Kabupaten Jayawijaya) pakai motor, namun sebelum sampai ke Wamena, AN tertangkap di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo," jelas Faizal.
Faizal memastikan, AN diduga menjadi anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga di bawah pimpinan Egianus Kogoya.
"Dia kelompoknya Egianus, katanya dia mau berkontribusi (untuk KKB)," kata Faizal.
Diberitakan, personel Polres Yalimo menangkap seorang oknum ASN Kabupaten Nduga berinisial AN, di Distrik Elelim, karena membawa 615 butir amunisi, Rabu (29/6).
Penangkapan AN bermula dari pantauan aparat yang melihat gerak-gerik AN yang mencurigakan saat sedang mengendari kendaraan roda dua.
“Setelah dicegat dan digeledah, ditemukan sejumlah barang bukti yaitu senjata rakitan AFN dan sejumlah amunisi 615 butir,” ujar Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani, di Jayapura, Kamis (30/6) silam.
Kemudian dari hasil pemeriksaan terhadap AN, pada 2 Juli 2022, polisi kembali menangkap T di Jayapura. T yang adalah warga sipil diduga menjual 160 butir amunisi kepada AN.
Setelah itu, Pomdam XVII/Cenderawasih mengamankan dua anggota TNI karena diduga terlibat dalam kasus tersebut. Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Kav Herman Taryaman mengatakan kedua anggota TNI yang diamankan adalah Kopda BI dan Koptu TJR.
“Mereka sudah kami tahan di Pomdam XVII/Cenderawasih untuk di periksa sampai sejauh mana keterlibatan mereka dalam kasus jual beli amunisi tersebut,” ujar Letkol Herman, Senin (11/7) lalu.
Menurut Kapendam Herman kedua anggota TNI tersebut di tahan di Pomdam XVII/Cenderawasih, karena dugaan awal telah ada bukti-bukti yang menguatkan keterlibatan kedua Oknum tersebut, sehingga ditahan untuk diproses secara hukum.
“Sekarang masih dalam proses pendalaman atau penyelidikan terhadap kedua oknum tersebut, termasuk berapa banyak amunisi yang dijual, asal amunisi dan informasi lainnya. Kita juga terus berkoordinasi dengan Instansi lainnya, sehingga diharapkan kita memiliki bukti-bukti yang lengkap dan kuat,” ujar Herman.
Herman pun dengan tegas mengatakan bila nantinya terbukti kedua oknum anggota TNI tersebut terlibat, maka pihaknya akan memberikan hukuman yang berat.
“Pasti kita tindak, jika terbukti bersalah pasti akan kita jatuhi hukuman yang berat sesuai dengan aturan dan hukum yang ada,” ucap Kapendam Herman.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaTNI Ungkap Peran 13 Prajurit Tersangka Penganiayaan Anggota KKB di Papua
Baca SelengkapnyaJukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelum diciduk polisi, kedua tersangka saat itu masih mencari pembeli dengan harga tertinggi
Baca SelengkapnyaSetiap anggota PNS dan PPPK berpeluang dimutasi ke Otoritas IKN asal memenuhi kualifikasi tertentu.
Baca SelengkapnyaMenPAN Anas heran atas antusiasme dari para abdi negara untuk berpindah tugas ke ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaAnies menyatakan, keadaan serupa juga ia temukan di hampir semua pasar yang telah dia sambangi selama kampanye.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaBKN terus mengimbau seluruh pegawai ASN untuk berhati-hati di tahun politik, karena banyak hal yang dapat menyebabkan pegawai ASN terlibat politik praktis.
Baca Selengkapnya