Anggota DPR Ingatkan Risma Segera Mundur dari Wali Kota Surabaya
Merdeka.com - Anggota Komisi II DPR Zulfikar Arse Sadikin menilai seharusnya Tri Rismaharini mundur dari jabatan sebagai Wali Kota Surabaya, saat diangkat sebagai Menteri Sosial.
Zulfikar menjelaskan, dalam UU Kementerian Negara dan UU Pemerintahan Daerah, telah jelas dinyatakan dilarang menteri atau kepala daerah merangkap jabatan. Sebab itu, secara etika ketika menjadi pejabat negara, seharusnya Risma sejak awal mundur sebagai kepala daerah.
"Dari sisi etika, alangkah elok tatkala kita dipercaya menjadi pejabat negara lainnya dengan sadar kita tanggalkan jabatan negara yang kita sandang," ujar Zulfikar kepada wartawan, Kamis (24/12).
Politikus Golkar ini menyarankan Risma agar segera mundur dari jabatannya. Demi menjaga sistem dan menjaga legacy yang ditinggalkan.
"Oleh karena itu, demi menjaga sistem dan memberikan legacy yang bisa diteladani, lebih baik segera mengundurkan diri dari wali kota," ucap Zulfikar.
Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini mengaku masih akan pulang pergi Jakarta-Surabaya. Hal ini lantaran Risma masih menjabat aktif sebagai Wali Kota Surabaya.
Saat acara serah terima jabatan di Kementerian Sosial, Risma mengaku telah meminta izin kepada Presiden Joko Widodo agar bisa berkegiatan di Surabaya, Jawa Timur, sebagai Wali Kota.
"Mungkin karena saya merangkap Wali Kota mungkin saya untuk sementara waktu, kemarin saya sudah izin ke Pak Presiden bagaimana? 'ndak apa apa, sudah Bu Risma pulang pergi (Jakarta-Surabaya)," ujar Risma sambil menirukan respon Presiden Joko Widodo, Rabu (23/12).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pantas memuji kinerja Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Menurutnya, kinerja Risma telah berdampak besar di wilayah itu.
Baca SelengkapnyaRisma masuk dalam bursa calon gubernur DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSurpres tersebut akan ditindaklanjuti sesuai dengan mekanisme yang berlaku di DPR RI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PN Surabaya menggelar sidang perdana perkara pembunuhan Dini Sera Afriyanti (29) dengan terdakwa Gregorius Ronald Tannur.
Baca SelengkapnyaKapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menaruh perhatian khusus pada kasus dugaan pencabulan anak tiri oleh anggota Kepolisian di Surabaya.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk tetap menjaga netralitas di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSebanyak 17 calon legislatif terpilih untuk DPR RI asal daerah pemilihan Sumatera Selatan
Baca SelengkapnyaWarga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnya