Anggaran Membengkak, Pemkot Solo Batal Bangun Underpass Transito

Merdeka.com - Pemerintah Kota Solo berencana membangun underpass di Jalan Transito, Pajang, Laweyan dalam waktu dekat. Persiapan akhir pun sudah dilakukan dengan menggusur ratusan PKL di sekitar lokasi. Namun rencana tersebut batal direalisasikan akibat munculnya biaya tak terduga yang mencapai miliaran rupiah.

Munculnya anggaran tambahan yang tak terduga tersebut disampaikan Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Nur Basuki. Sesuai arahan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) usai melakukan peninjauan lokasi, pihaknya harus membuat konstruksi tiang penyangga rel kereta api.

"Kita harus bikin tiang penyangga rel kereta api, jadi harus sesuai ketentuan dan tahan hingga puluhan tahun," ujar Basuki, Jumat (23/8).

Tak hanya penyangga rel, Pemkot juga harus memindahkan pipa transmisi air bersih milik Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM). Karena letak pipa tersebut tepat di titik pembangunan underpass dan baru diketahui saat survei lapangan bersama Kemenhub.

Selain itu, ada pekerjaan lain yang juga harus dipenuhi. Diantaranya jalur pedestrian, pelebaran jalan, pembangunan jembatan kecil saluran irigasi, pemasangan pompa, rambu dan fasilitas penerangan.

"Kalau semua kita kerjakan, anggarannya bisa mencapai Rp 5 miliar.Padahal dana untuk membangun underpass yang dianggarkan hanya sekitar Rp 750 juta," jelasnya.

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo menambahkan, pembangunan underpass di Jalan Transito terpaksa dibatalkan. Ia berjanji untuk membahas kembali rencana pembangunan underpass itu bersama instansi terkait dalam waktu dekat.

"Kalau batal dibangun tahun ini ya sudah, nanti anggarannya kembali ke pos sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa). Kalau tidak ya untuk kebutuhan lainnya. Nanti kita anggarkan lagi tahun depan," katanya.

Pemkot Solo berencana membangun underpass di Jalan Transito, diatas perlintasan kereta api jalur ganda Solo-Jogja. Underpass tersebut akan difungsikan sebagai jalur alternatif kendaraan manakala pendirian jalan layang Purwosari dimulai pemerintah pusat. Jalur tersebut juga difungsikan sebagai penghubung antarwilayah, yang selama ini terpisah oleh rel kereta api.