Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisis Pakar Angka Kematian Kasus Covid di RI Alami Kenaikan, Minta Lebih Waspada

Analisis Pakar Angka Kematian Kasus Covid di RI Alami Kenaikan, Minta Lebih Waspada RS Pertamina Jaya. ©2020 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Eks Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, menyoroti kenaikan signifikan kasus Covid-19 signifikan di Indonesia.

Dia meminta pemerintah mewaspadai kasus kematian Covid-19 yang ikut mengalami tren kenaikan hingga lebih delapan kali lipat, yaitu 51 kematian pada Selasa (22/11).

Prof Tjandra menilai, di tanggal yang sama, tren kasus corona telah naik sebanyak 7,5 kali lipat dengan 7.644 kasus. Kenaikan itu terhitung sejak 9 Oktober 2022, di mana kasus masih di angka 999 orang.

"Puncak kasus tertinggi kita sebelum ini adalah pada 9 Agustus 2022 dengan 6.276 kasus. Pada 8 Oktober 2022 angka kematian kita di bawah 10 orang yaitu enam orang yang wafat. Pada 22 November 2022 kemarin, yang meninggal sudah naik lebih delapan kali lipat menjadi 51 orang, dan ini terjadi pada 7.644 kasus, jadi perbandingannya cukup tinggi 51 dari 7644 atau 0.66 persen," kata Prof Tjandra saat dihubungi merdeka.com, Rabu (23/11).

Dia membandingkan kasus corona di Indonesia dengan negara tetangga mengacu persentase angka kematian. Di Singapura, lonjakan terjadi pada 18 Oktober 2022 yakni sebanyak 11.934 kasus, namun fatalitasnya hanya lima kematian atau 0,04 persen. Kemudian, lonjakan di Malaysia pada 6 November 2022 sebanyak 4.621 kasus, namun fatalitasnya hanya 15 kematian atau 0,32 persen.

"Di sisi lain, ada juga negara yang kasusnya jauh lebih banyak dari kita, tetapi kematiannya bahkan lebih kecil. Korea Selatan misalnya, puncak kasus sejauh ini adalah 72.873 pada 21 November 2022, sekitar sepuluh kali dari kita, tapi angka kematiannya bahkan 45 orang, lebih rendah dari kita," ujar Guru Besar FKUI ini.

Sementara persentase kematian di Indonesia, katanya, mencapai lebih dari 50 kasus untuk kematian harian. Kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Karenanya, sub varian XBB yang merupakan gabungan dari BA.2.10.1 dan BA.275 ini tidak lebih berbahaya dari varian Covid-19 sebelumnya.

"Padahal kita tahu bahwa XBB ini adalah bagian dari Omicron juga yang harusnya tidaklah terlalu berat, tetapi entah kenapa di kita menimbulkan angka kematian naik cukup tinggi. Ini harus diantisipasi segera," tutupnya.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19
Anggaran Kesehatan di 2023 Capai Rp183,2 Triliun, Tak Ada Lagi Dana untuk Covid-19

Berikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya
2 TNI & 1 Warga Ditembak KKB dari Jarak 20 Meter, Ini Kronologinya

Ketiga korban termasuk dua anggota TNI dalam kondisi stabil setelah mendapat penanganan dari tenaga medis di RSUD Dekai

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya