AMSI Luncurkan E-Learning, 8 Jurus Jitu Kelola Media Siber
Merdeka.com - Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), meluncurkan Microsite e-Learning Media For Sustainability atau pembelajaran secara daring manajemen dan pengelolaan untuk keberkelanjutan media siber. E-learning diproduksi atas dukungan Internews dan USAID Media.
E-learning diproduksi untuk meningkatkan pengetahuan pemimpin dan pengelola media lokal agar bisa adaptif dan bertumbuh secara berkelanjutan di tengah gelombang revolusi digital.
Peluncuran ini dilangsungkan secara hybrid di Kensington Ballroom, Hotel Ashley Wahid Hasyim pada (19/5) dan diikuti anggota AMSI di 27 wilayah di Indonesia melalui platform Zoom.
Ketua Umum AMSI, Wenseslaus Manggut menjelaskan, e-learning adalah satu dari sekian banyak tools program besar AMSI bersama USAID dan Internews untuk menjawab tantangan dan masalah yang sekarang dihadapi perusahaan media.
"Dunia jalannya cepat sekali dan mereka tidak menunggu kita berdiskusi dulu mengenai strategi konten, harus jalan terus. Kita tidak pernah membayangkan ada ribuan orang yang live di Tiktok, berjualan di Tiktok, sekarang brand bisa menjual barangnya di platform dan itu live," kata Wens.
Wens sempat ragu bila e-learning diproduksi sudah tak lagi relevan karena algoritma platform sudah berubah. Maka dari itu, ia dan AMSI memperbarui perkembangan perubahan teknologi, platform, tren pembaca, dan tren brand beriklan. Tujuannya agar media di Indonesia bisa tetap adaptif dengan perubahan-perubahan itu dan mengutamakan kualitas konten.
Menurut Wens, e-learning adalah satu dari sekian tools AMSI untuk memberi panduan dan pelatihan mendasar teman-teman mengelola media. Kata dia, e-learning menjadi mentor untuk topik lanskap media, tantangan ekosistem dan transformasi media.
"Itu adalah hasil mapping kita mengenai masalah yang sedang kita hadapi," ucapnya.
Sementara, Ketua Komisi Hukum dan Perundang-undangan Dewan Pers, Arif Zulkifli menyebut, AMSI sangat aktif mengambil peran dalam ikut serta menjawab persoalan-persoalan media dan dunia digital. Termasuk dalam penyusunan draf Publisher Rights, sebuah regulasi penting untuk mendudukkan platform dengan publisher secara lebih proporsional.
"Dewan Pers sangat mengapresiasi baik langkah dan upaya aktif pengurus AMSI yang selama ini sangat aktif melibatkan diri dengan Dewan Pers. AMSI memiliki posisi yang sangat strategis dalam soal-soal media digital," kata Arif Zulkifli.
Dalam kesempatan sama, Chief of Party Internews Indonesia, Eric Sasono menyambut antusias gagasan memproduksi e-Learning ini.
"Pertama kali saya melihat project media ini, saya sedikit terkejut ada elemen bisnis media di dalamnya. Ini sesuatu yang relatif baru di USAID. Ternyata memang ada alasan kuat mengapa dana publik ini perlu digunakan untuk membantu bisnis media, karena media bekerja untuk menyuarakan kepentingan publik," kata Eric.
Sedangkan, Direktur eksekutif AMSI yang juga penanggungjawab program e-learning, Adi Prasetya memaparkan, e-learning dibuat dengan delapan topik pembelajaran. Topik itu meliputi lanskap media dan tantangan ekosistem, pengembangan konten dan tim redaksi yang tangguh, pengembangan distribusi konten, pengembangan sumber revenue atau pemasaran iklan, pengelolaan sumber daya manusia dan organisasi perusahaan media, membangun brand dan merek media, dan optimalisasi IT untuk meningkatkan revenue dan trafik.
Dia menuturkan, selama ini AMSI sudah 3 tahun bekerjasama dengan USAID dan Internews menggarap program independensi, kompetensi pemilik media, dan keberlanjutan bisnis media digital di Indonesia. Setiap tahunnya, digelar lebih dari 20 kali kelas pelatihan pengelolaan media, yang dirangkai dengan mentoring atau pendampingan, pemberian fellowship atau beasiswa, dan diakhiri dengan pemberian penghargaan atau award kepada media-media berprestasi.
"Ide bikin e-learning ini untuk mengabadikan bahan-bahan pelatihan dan pendampingan yang sudah kita lakukan dalam tiga tahun terakhir. Supaya tidak hilang file, terlupakan, dan bisa dimanfaatkan oleh anggota AMSI lebih luas di luar penerima beasiswa/fellowship, wartawan, tim sales, mahasiswa, dosen, dan siapa saja yang membutuhkan," kata Adi.
Selengkapnya e-learning bisa disimak dan diunduh di https://elearning.amsi.or.id/)
Acara peluncuran e-learning juga dirangkai dengan halal bihalal dan peringatan HUT ke-6 AMSI, serta talkshow bertema lanskap media digital antara trafik, etik, dan bisnis.
Hadir menjadi narasumber Andy Budiman (CEO KG Media), Ignatius Haryanto (Peneliti Media UMN), Subagja H (CEO Harapanrakyat.com), Maria Rita Hasugian (Pemimpin Redaksi KatongNTT.com), dan Wenseslaus Manggut (Ketua Umum AMSI). Talkshow dimoderatori Citra Dyah Prastuti (Pemimpin Redaksi KBR).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nantinya e-Learning Humas Presisi akan dikembangkan dengan melibatkan pihak eksternal yang kompeten di bidangnya seperti PWI, Dewan Pers serta akademisi
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaProgram ini sebagai bentuk menjaga pondasi pendidikan berkualitas untuk kemajuan bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaProgram Serba Serbi Literasi Digital ini berkomitmen memberikan wawasan mendalam tentang literasi digital kepada seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAplikasi Platform Merdeka Mengajar (PMM) telah diunduh oleh lebih dari 3,5 juta guru.
Baca SelengkapnyaKedua pihak saling berbagi visi misi dan potensi terkait upaya membangun sumber daya manusia yang unggul untuk menghadapi tuntutan era digital
Baca SelengkapnyaIni sosok wanita yang bisa menemui Presiden Jokowi tanpa dicegah Paspampres. Tenyata punya jabatan penting di Istana.
Baca SelengkapnyaPusat pengujian ini dibangun senilai hampir Rp 1 Triliun.
Baca Selengkapnya