Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aliansi Mahasiswa Papua desak pemerintah tutup PT Freeport

Aliansi Mahasiswa Papua desak pemerintah tutup PT Freeport Aksi Massa Aliansi Mahasiswa Papua dan santri pondok pesantren di Malang. ©2017 Merdeka.com/darmadi sasongko

Merdeka.com - Massa Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan santri pondok pesantren saling berhadapan di Balai Kota Malang. Keduanya menggelar aksi dengan pengawalan ketat pihak keamanan.

Massa AMP dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-West Papua) berjumlah puluhan orang. Mereka membentangkan spanduk dan menyampaikan sejumlah tuntutan di antaranya penutupan Freeport.

Mereka membawa spanduk bertuliskan Aksi Bersama Mendukung Masalah Papua ke Dewan HAM PBB, Usir dan Tutup Freeport. Mereka secara bergantian menyampaikan orasinya.

Juri bicara AMP dan FRI-West Papua, Wilson mengatakan, aksinya mewakili masyarakat Papua atas keresahannya selama ini. Menurut dia, selama ini begitu banyak pelanggaran PT Freeport membuat tanah Papua semakin sengsara.

"Sumber daya alam milik masyarakat Papua, tapi sampai saat ini tidak dapat dinikmati masyarakat Papua," kata Wilson di lokasi aksi, Jumat (3/3).

Aksi juga menuntut penentuan nasib sendiri atas Bangsa West Papua dan hak penentuan nasib sendiri. Pihaknya juga menuntut penuntasan kasus pelanggaran HAM di Papua dan penarikan militer dari tanah West Papua.

Sementara itu, sebanyak enam orang yang menamakan diri santri Pondok Pesantren Yayasan Darul Hikmah Kebonsari Kota Malang. Mereka mengaku mengadang aksi yang dinilai mengancam disintegrasi bangsa itu.

"Aksi kami bermaksud mengadang mereka," kata Widoku Rahman, salah satu santri yang ikut aksi.

Para santri mengaku terus memantau jalannya aksi AMP yang dinilai merorong dan separatis karena tuntutan untuk merdeka. Mereka mengawasi jalannya aksi dari awal hingga akhir.

"Silakan kalau lebih jauh menghubungi pimpinan Pondok kami," tegas Hadi Widiyanto, santri yang lain.

Selama aksi, kelima santri mengibarkan merah putih, selain juga membeberkan bendera panjang di dada. Mereka mengenakan baju koko, sarung putih dan kopyah putih serta bersendal.

Salah satu dari mereka membawa megaphone. Namun hingga aksi selesai tidak digunakan untuk berorasi.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Freeport Bakal Beroperasi hingga 2061, Menteri Bahlil: Izin Masih Diproses
Freeport Bakal Beroperasi hingga 2061, Menteri Bahlil: Izin Masih Diproses

PT Freeport Indonesia akan mendapatkan perpanjangan IUPK selama 20 tahun hingga 2061 setelah berakhirnya kontrak pada 2041 mendatang.

Baca Selengkapnya
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman
Diapit Pegunungan, Begini Potret Kamar Karyawan PT Freeport Bikin Nyaman

Intip potret kamar karyawan PT Freeport di dalamnya ada ranjang susun beserta kasurnya untuk 4 karyawan.

Baca Selengkapnya
Penampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng
Penampakan Salju Abadi di Tambang Emas Freeport Papua, Akses Jalannya Bikin Geleng-geleng

Begini penampakan salju abadi di Tambang Grasberg Freeport yang memanjakan mata.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa
Pasok Amunisi dan Berulang Kali Terlibat Penyerangan, Anggota KKB Papua Diserahkan ke Jaksa

Penyidik Satreskrim Polres Nduga menyerahkan anggota KKB Papua, ED alias Altau kepada Kejaksaan Negeri (Kejari) Jayawijaya, Papua Pegunungan.

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport
Indonesia Siap Kuasai 61 Persen Saham Freeport

Indonesia mendominasi saham Freeport, pekerja lokal terus bertambah.

Baca Selengkapnya
Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP
Aliansi Masyarakat Ingatkan Potensi Kerawanan Pilkada Papua Tengah Usai Komisioner Bawaslu Puncak Dipecat DKPP

DKPP memutuskan memberhentikan tetap Guripa Telenggen sebagai Komisioner Bawaslu Puncak karena melanggar kode etik

Baca Selengkapnya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai

Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.

Baca Selengkapnya
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat
PPP: Kekayaan Papua Jangan Hanya Untungkan Segelintir Orang, Tapi Tidak Bawa Kemakmuran Rakyat

Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menggelar konsolidasi bersama kader dan Caleg di Nabire Papua.

Baca Selengkapnya
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang
Kapal Pembawa Kotak Suara Pemilu di Mentawai Kecelakaan Dihantam Ombak, KPU Tidak akan Gelar Pemilihan Suara Ulang

Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah

Baca Selengkapnya