Alasan Motif Pembunuhan Brigadir J Harus Diungkap ke Publik
Merdeka.com - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik memandang dugaan pelecehan yang dialami istri Eks Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, PC harus dijawab aparat yang mengusut kasus tersebut.
"Terkait pelecehan, yang kemudian menimbulkan kontroversi di masyarakat, perlu kami jelaskan sebagai berikut. Pertama dugaan ada tidaknya kekerasan seksual atau pelecehan seksual itu ini penting untuk dijawab," kata Taufan dalam keterangannya, dikutip Kamis (11/9).
Menurutnya, dugaan pelecehan itu penting untuk diungkap guna menjawab motif penembakan yang berujung tewasnya Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7).
"Dalam kaitan dengan apa yang menjadi motif, ya dari penembakan atau pembunuhan dari saudara Yosua," sebutnya.
Meski demikian, kata Taufan, polisi harus tetap bersandar pada norma sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dalam mendalami dugaan pelecehan tersebut.
"Perlakuan terhadap dia (PC) sebagai seorang korban itu bukan berarti sudah ada kesimpulan dia benar-benar seorang korban. Perlakuan itu lebih dalam rangka menghormati dan mengupayakan langkah-langkah terbaik bagi dia," tambah dia.
Menurutnya, perlakuan itu diperuntukkan agar Putri bisa dimintai keterangan yang sejelas-jelasnya agar menjawab pertanyaan adakah atau tidak dugaan kekerasan atau pelecehan yang dialaminya.
"Dia tentu saja memiliki hak mendapatkan keadilan akan hukum, keamanan dan tak kalah pentingnya adalah pendampingan psikologi kalau dia mengatakan atau terkesan memiliki masalah yang bersifat traumatik," tuturnya.
Polri hingga kini belum mengungkap motif kasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J alias Nopryansyah Yosua Hutabarat. Meskipun, sudah ada empat tersangka dalam kasus tersebut.
Empat tersangka itu ialah mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Bripka RR alias Ricky Rizal, Bharada E alias Richard Eliezer, serta KM alias Kuwat Maruf.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto enggan membeberkan motif penembakan Brigadir J hingga tewas. Justru, dia meminta awak media untuk tidak mencari tahu lebih dalam soal motif tersebut.
"(Untuk motif pembunuhan Brigadir J) Jangan kepo lah," kata Agus Andrianto saat dihubungi, Kamis (11/8).
Agus menjelaskan alasan belum mengungkap motif pembunuhan Brigadir J. Menurutnya, untuk menjaga perasaan banyak pihak.
"Untuk menjaga perasaan semua pihak, biarlah jadi konsumsi penyidik dan nanti mudah-mudahan terbuka saat persidangan," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah, relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura. Ada dendam terkait Pemilu 2019 pada tindak kriminal itu.
Baca SelengkapnyaJasad RR ditemukan di Dermaga Pulau Pari, Kepulauan Seribu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaPenampilannya sangat sederhana. Berkaos lusuh dan celana pendek. Siapa sangka seorang jenderal TNI AD.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto prihatin relawannya ditembak oleh orang tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaSatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Maros mengungkap motif seorang ibu muda inisial N (20) menendang bayinya sehingga viral di media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaMotif pelaku pembunuhan di Musi Banyuasin akhirnya terungkap.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga kebersihan alam
Baca Selengkapnya