Aksi cari dukungan ala Bambang Widjojanto dikecam
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto disindir beberapa politisi di Kompleks Parlemen. Sebabnya Bambang terkesan meminta banyak perlindungan soal kasus yang masih membelitnya belakangan ini.
Kemarin Senin (9/2), Anggota Komisi III DPR dari Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, menilai langkah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto meminta dukungan berbagai organisasi masyarakat atas kasus yang menimpanya tidak tepat. Hal itu terkesan dirinya bersembunyi di balik institusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Masyarakat sekarang sudah pintar. (Mereka) sudah bisa membedakan mana masalah pribadi dan mana yang masalah lembaga (KPK)," kata Desmond di Gedung DPR Senayan Jakarta.
Menurutnya tindakan Bambang Widjojanto ini adalah bentuk pembodohan kepada rakyat. Seharusnya langkah dia meminta dukungan tidak perlu membawa nama KPK.
"Jangan lakukan pembodohan kepada masyarakat dengan mengatasnamakan lembaga. Kalau pribadi ini tak masalah, saya setuju save KPK," terang dia.
Lanjut dia, kasus yang membelit Bambang Widjojanto tidak terkait dengan KPK secara langsung. Maka dari itu dirinya harus jantan untuk menghadapinya secara pribadi.
"Apa korelasinya komunitas petani dan batik dengan Bambang Widjojanto. KPK tak pernah salah, kalau BW beres hadapin saja masalah, jangan cari cara dengan berlindung dibalik KPK," pungkas dia.
(mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika penyidik merasa telah terpenuhi alat bukti, maka tentu kedua penyelenggara negara itu akan ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSaksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaBambang Widjojanto mengungkit wacana perpanjangan masa jabatan presiden
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi memastikan Witjaksono diberhentikan posisinya dari Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Baca SelengkapnyaMK tidak menemukan bukti dugaaan Joko Widodo (Jokowi) cawe-cawe terhadap pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali diperiksa penyidik KPK terkait dugaan pemotongan dan penerimaan dana insentif ASN di lingkungan BPPD Sidoarjo, Jumat (16/2).
Baca SelengkapnyaKejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya