Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada pesan di balik posisi kematian Mbah Maridjan

Ada pesan di balik posisi kematian Mbah Maridjan mbah maridjan. merdeka.com/kapanlagi.com

Merdeka.com - Menjadi orang yang teguh titah, perintah dan bertanggung jawab, adalah tiga kata yang selalu dipegang Mbah Maridjan sebagai kuncen atau juru kunci Gunung Merapi. Bentuk sikap pengabdian itu terlihat jelas dari posisi jasad Mbah Maridjan yang ditemukan di sekitar rumahnya usai awan panas menyerang Dusun Kinaherjo, desa Umbulharjo, Sleman.

Sebagian masyarakat di sana percaya, bahwa posisi jasad pria lanjut usia yang menghadap ke Pantai Laut Selatan saat erupsi Merapi 26 November 2011, bukanlah tanpa arti. Hal itu juga diyakini oleh Asih, sang juru kunci Merapi yang juga putra Mbah Maridjan.

"Posisi kematian almarhum menunjukkan keteguhan, kemantapan, serta kekonsistennya beliau memegang teguh titah serta tanggung jawab yang diberikan oleh sang raja untuk menjaga Gunung Merapi," cerita putra Mbah Maridjan, Asih saat ditemui merdeka.com di Kawasan Kinahrejo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (20/5).

Oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Mbah Maridjan memang ditugaskan menjadi juru kunci dan penunggu Merapi sejak tahun 80-an.

"Bapak (Mbah Maridjan) saat kejadian menunjukkan kepasrahanya. Menyerahkan diri sepenuhnya untuk titah dan tanggung jawab yang diembannya. Seolah-olah bapak saat kematianya memberikan pesan dan gambaran bahwa totalitasnya pasrah kepada tugas sebagai juru kunci yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX," ungkapnya.

Menjadi juru kunci Merapi, sempat membuat Asih tak yakin. Meski pun secara tak disadari sebelum sang ayah wafat dirinya sempat dititipkan pesan oleh Mbah Maridjan.

"Hari itu tanggal 24 sore malam, tanggal 25 Oktober kalau dalam istilah Jawa-nya. Saat itu status Merapi sudah menjadi awas. Saya memindahkan posisi sepeda motor dari menghadap rumah membelakangi rumah, agar posisi siap bila awan panas sewaktu waktu turun. Bapak langsung tanya, Sih kowe arep neng ngendi?, saya jawab mboten teng pundi-pundi. Kowe nek arep medun, medun saiki. Aku ora arep medun. Medun saiki. Nek aku ora medun. Nek aku medun mengko ndak digeguyu pithek (Asih kamu mau ke mana? saya jawab, saya tidak mau kemana-mana. Kalau kamu mau turun Merapi. Turun sekarang. Kalau saya tidak akan turun. Kalau turun, saya nanti ditertawakan oleh ayam," kisah Asih mengenang obrolannya dengan ayahnya yang tercinta itu.

Hingga kini, kalimat itu begitu membekas di telinganya. Baginya Mbah Maridjan adalah sosok ayah yang konsisten dalam mengemban titah dan tugas keraton dari Sri Sultan yang ke IX. Secara spiritual, dia mengaku sangat dekat dan sangat mengenal figur Sri Sultan IX, lebih dari seorang raja sekaligus Gubernur Yogyakarta.

"Secara fisik (Mbah Maridjan) patuh kepada Sri Sultan X tapi secara batiniyah dia sangat tunduk dan bertanggung jawab kepada Sri Sultan ke IX yang telah mengambil sumpah jabatanya sebagai penunggu dan juru kunci Merapi," tutur Asih sambil tersenyum.

Satu lagi pesan yang sering disampaikan sang ayah kepada anaknya itu, terkait keberadaan dan fenomena kemunculan awan panas. Pesan itu pun sering dia ingatkan kepada para warga sekitar lereng Merapi. Awan panas bagi Maridjan adalah fenomena alam dengan kandungan spiritualitas yang tinggi. Senjata ampuh dan pamungkas yang di dalamnya diyakini ada pengawal dan pengawasnya.

"Bapak sering ngomong jangan sampai orang menyebut awan panas sebagai sebutan wedhus gembel. Tidak boleh sebut itu. Suargi (almarhum) bapak juga tidak memperbolehkan. Sebab awan panas itu diyakini ada yang mengawal dan ada yang menunggui dan mengawalnya," ujarnya.

Di akhir perbicangannya dengan merdeka.com, Asih pun berpesan agar manusia menghargai mereka yang hidup di alam berbeda. Jangan sampai mengeluarkan kata-kata kotor atau memberikan sebutan fenomena alam dengan sebutan diibaratkan binatang seperti kata-kata wedhus gembel.

"Kalau kita sendiri diganggu pasti kita akan emosi. Tingkah laku dan omongan mereka kita sendiri kan tidak tahu. Tapi mereka (penunggu Merapi) tahu apa dan bagaimana omongan serta tingkah laku yang kita lakukan dan kita omongkan. Kalau kita ngajeni (menghormati) mereka, pasti mereka ngajeni kita," pesan Asih menutup obrolan singkat itu.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit
Gunung Merapi Keluarkan 7 Kali Awan Panas Guguran dalam 30 Menit

Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya
Gunung Merapi Alami 71 Gempa Guguran, Ini Pemicunya

Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas hingga 2 Kilometer, Sejumlah Wilayah Sekitar Dilanda Hujan Abu

Pada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu
Gunung Merapi Erupsi, Boyolali dan Klaten Dilanda Hujan Abu

Gunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini
Gunung Merapi Semburkan 2 Kali Awan Panas Guguran Sejauh 2,4 Km Malam Ini

Dua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Dua Kali, Meluncur Sejauh 2,6 Km ke Arah Barat

Gunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini
Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran Siang Ini

Gunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran

Baca Selengkapnya
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup

Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini
Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini

Warga dibuat ketakutan dengan dentuman dan suara gemuruh. Apalagi sampai menimbulkan geteran seperti gempa bumi.

Baca Selengkapnya