Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ada dugaan rekayasa kasus, Mabes Polri diminta usut kasus Ninik

Ada dugaan rekayasa kasus, Mabes Polri diminta usut kasus Ninik Ninik Setyowati. ©2013 Merdeka.com/Slamet Nusa

Merdeka.com - DPR mengendus kejanggalan atas kasus Ninik Setyowati, warga Banyumas yang sempat ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Banyumas atas kematian anaknya Kusumratih Sekar Hanifah, yang tewas akibat terlindas truk tronton bermuatan terigu saat sedang berbonceng dengan ibunya beberapa waktu silam.

Dugaan terjadinya rekayasa hukum terjadi antara Polda Jawa Tengah (Jateng) dan Polres Banyumas dengan perusahaan truk yang truknya menabrak Ninik Setyowati hingga menewaskan anaknya.

Menurut Anggota Komisi III DPR Achmad Basarah, pihaknya menemukan indikasi adanya permainan atau rekayasa hukum dalam kasus itu.

Oleh sebab itu, dia mendesak kepada pimpinan Polri untuk segera mengambil sikap dan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku, khususnya Kapolres Banyumas.

"Jangan biarkan nama baik dan kredibilitas Polri terus dirusak oleh oknum-oknum aparat Polri yang korup dan tidak cakap dalam menjalankan tugas dan kewenangannya. Meskipun Kapolres Banyumas telah menyatakan menghentikan penyidikan kasus kecelakaan lalu lintas tersebut, tapi penyelidikan Propam Mabes Polri atas dugaan rekayasa hukum oleh Polres Banyumas harus tetap diproses demi tegaknya citra Polri di mata publik," kata Basarah saat dihubungi wartawan, Minggu (27/1).

Politikus asal PDI Perjuangan ini mengungkapkan, kedatangan oknum polisi berinisial SUP itu sangat jelas dilakukan untuk mengubah status Ninik Setyowati yang semula pelapor menjadi terlapor. Pada akhirnya, kata dia, Ninik ditetapkan sebagai tersangka.

"Sudah menjadi rahasia umum jika rakyat kecil berperkara dengan orang kaya atau perusahaan besar, maka hukum akan berpihak kepada pihak perusahaan atau yang berduit, rakyat kecil selalu jadi pihak yang salah. Situasi dan kondisi seperti itu tidak boleh terus terjadi di tengah masyarakat kita," tegas dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus kecelakaan ini bermula saat Ninik memboncengkan anaknya bernama Kumaratih Sekar Hanifah (11) dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo berpelat nomor R 2120 TA. Di tengah jalan, motor yang ditumpangi Ninik dan anaknya diserempet truk gandeng berpelat nomor AE 8379 UB bermuatan tepung terigu.

Akibat kecelakaan tersebut, kaki kiri Ninik luka parah dan terancam diamputasi, sedangkan anaknya meninggal dunia karena terlindas truk.

Akan tetapi, pada tanggal 11 Januari 2013, petugas Satuan Lalu Lintas Polres Banyumas mendatangi Ninik yang masih terbaring lemah di rumahnya, Jalan Mahoni V, Perumahan Teluk, Kecamatan Purwokerto Selatan.

Petugas memeriksa Ninik atas kecelakaan yang terjadi pada tanggal 6 Agustus silam, kemudian pada tanggal 15 Januari ibunda almarhumah Kumaratih ini diminta menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).

Dalam BAP tersebut, dia dinyatakan melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan anaknya meninggal dunia saat kecelakaan lalu lintas itu.

Indikasi telah terjadi rekayasa hukum dilakukan oleh Polres Banyumas dan Polda Jawa Tengah dapat terendus sejak korban didatangi seorang oknum polisi berinisial SUP untuk mengajaknya berdamai dan meminta Ninik Setyowati mencabut laporan polisi terhadap supir truk yang menabraknya. Ninik juga dipaksa menerima uang ganti rugi sebesar Rp 2,5 juta.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikunjungi Kaops NCS Polri, Gus Baha Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Aman dan Damai
Dikunjungi Kaops NCS Polri, Gus Baha Doakan Pemilu 2024 Berlangsung Aman dan Damai

Gus Baha mendoakan agar Polri sukses dalam melaksanakan tugas mengamankan Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran
Polri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran

Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Prajurit TNI ini Bangga Anaknya jadi Polisi, Saking Bahagianya Seragam Sang Putra Dijaga di Bawah Pohon
Prajurit TNI ini Bangga Anaknya jadi Polisi, Saking Bahagianya Seragam Sang Putra Dijaga di Bawah Pohon

Seorang prajurit TNI AD bangga saat menghadiri pelantikan putranya menjadi anggota Polri, ia sampai menjaga seragam sang anak sambil duduk di bawah pohon.

Baca Selengkapnya
TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya
TNI Periksa Prajurit Diduga Serang Markas Polres Jayawijaya

Dugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.

Baca Selengkapnya
Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024
Polri Bentuk Tim Urai Kemacetan Saat Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024

Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.

Baca Selengkapnya
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'
Curhat Prajurit TNI Adiknya 6 Kali Gagal jadi Polisi, Kapolri 'Persiapkan Biar Enggak Bikin Malu'

Curhat berujung manis, adik prajurit TNI dijanjikan lulus oleh Kapolri usai gagal berkali-kali. Begini informasinya.

Baca Selengkapnya
Mabes Polri Usut Ancaman Penembakan ke Anies Baswedan, Pelaku Diduga Berasal dari Kaltim
Mabes Polri Usut Ancaman Penembakan ke Anies Baswedan, Pelaku Diduga Berasal dari Kaltim

Mabes Polri turun tangan mendalami ancaman penembakan terhadap capres nomor urut 1 Anies Baswedan

Baca Selengkapnya
⁠Antar Kakaknya Ikut Seleksi Casis Polri, Bocah Papua Rela Jalan Kaki 5 Km Setiap Hari, Pengorbanannya Disorot
⁠Antar Kakaknya Ikut Seleksi Casis Polri, Bocah Papua Rela Jalan Kaki 5 Km Setiap Hari, Pengorbanannya Disorot

Sebuah video memperlihatkan seorang adik yang rela berjalan 5 km setiap hari untuk antar sang kakak ikut seleksi Casis Polri.

Baca Selengkapnya