Abrasi Merusak Belasan Rumah di Inhil, Gubernur Riau Minta Warga Direlokasi
Merdeka.com - Sebanyak 15 rumah warga mengalami rusak berat akibat abrasi di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Enok, Kabupaten Indragiri Hilir. Warga kehilangan rumah karena sudah hancur dihajar air sungai.
Gubernur Riau Syamsuar telah membangun rumah warga yang terdampak longsor dan abrasi di desa lain, daerah Kabupaten Indragiri Hilir. Sedangkan untuk di Desa Simpang Tiga, Syamsuar akan mengecek langsung ke lokasi.
"Sudah ada bangunan longsor kami bangun kembali di tempat lain, ada juga yang akan dibangun lagi. Insya Allah tanggal 4 Agustus saya ke Inhil, cuma usaha ini hanya sifatnya sementara," kata Syamsuar kepada merdeka.com, Senin (1/8).
Namun Syamsuar meminta agar Pemkab Inhil sebagai pemerintahan setempat untuk mencarikan solusi bagi warga yang terdampak abrasi, salah satunya dengan mendirikan bangunan permanen untuk warganya yang terdampak bencana tersebut.
"Sebaiknya Pemkab Inhil mempersiapkan lokasi baru untuk dipindahkan ke lokasi yang aman dari longsor dan abrasi," jelas Syamsuar.
Kepala BPBD Riau, Edy Afrizal mengatakan, bangunan yang rusak akibat abrasi di Desa Simpang Tiga seperti rumah, fasilitas desa, pos ronda dan sumur bor.
"Ada juga tower dan fasilitas di desa itu rusak. Jadi kerusakan berat itu 15 rumah dan belasan fasilitas umum dan rumah warga juga terdampak," ujar Edy.
Edy menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (31/7) siang. Sekitar 32 kepala keluarga atau sekitar 150 orang warga kehilangan rumah mereka dan terpaksa mengungsi. Dipastikan tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
Bangunan desa seperti posyandu juga mengalami rusak parah akibat tanah longsor. Edy mengatakan, masyarakat yang terdampak longsor enggan menempati tenda pengungsian yang disediakan BPBD Riau.
"Warga yang terdampak ini lebih memilih untuk mengungsi ke rumah saudaranya yang tak jauh dari lokasi," kata Edy.
Lokasi abrasi berada tepat di tepi sungai. Sehingga rumah warga rusak akibat tanah yang turun dan masuk ke sungai karena hanya berjarak sekitar 150 meter.
"Korban jiwa tidak ada. Semua warga telah mengungsi ke rumah saudara mereka. Kita mengirimkan bantuan logistik ke lokasi," kata Edy.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Riau, termasuk di Kabupaten Inhu
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca SelengkapnyaDaratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca Selengkapnya