49 Titik Panas Terdeteksi di Seluruh Wilayah Riau Akibat Kebakaran Lahan
Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap masih terus terjadi di Riau. Sebanyak 49 hotspot atau titik panas terdeteksi di sejumlah kabupaten. Dari jumlah tersebut, terdeteksi 39 titik api yang disebabkan dari kebakaran hutan dan lahan.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Marzuki, menyebutkan titik panas tersebut tersebar di tujuh kabupaten.
"Titik panas itu paling banyak di Indragiri Hulu yakni 17 titik, Indragiri Hilir 16 titik, Rokan Hilir lima titik, Siak lima titik, Bengkalis tiga titik, Pelalawan dua titik, Kampar satu titik," kata Marzuki, Jumat (9/8).
Sementara itu, 39 titik api muncul di antaranya jumlah tersebut. Sebab, BMKG mendeteksi karena titik itu memiliki level konfidence di atas 70 persen. Sehingga dapat dipastikan titik api itu akibat dari kebakaran hutan dan lahan.
"Untuk titik api, paling banyak di Indragiri Hulu 16 titik. Indragiri Hilir 14 titik, Siak empat titik, Pelalawan dua titik, Rokan Hilir satu titik, Bengkalis satu titik, serta di Kampar satu titik," imbuhnya.
Marzuki mengatakan, jumlah titik api bisa saja berkurang karena ada potensi hujan intensitas ringan hingga sedang yang dapat disertai petir terjadi di beberapa daerah. Yaitu Rokan Hilir, Rokan Hulu, Kota Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar dan Kota Pekanbaru.
"Sementara itu, dini hari besok ada potensi hujan intensitas ringan bersifat tidak merata terjadi di sebagian wilayah Pelalawan dan Kepulauan Meranti," katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Riau Edwar Sanger mengatakan, luas lahan yang terbakar sejak awal Januari 2019 hingga hari ini mencapai 4.740 hektare. Itu jumlah total dari masing-masing daerah.
"Rokan Hulu 2,25 ha. Rokan Hilir 981,95 ha. Dumai 307,75 ha, serta paling luas dan terparah di Bengkalis mencapai 1.524 ha. Kepulauan Meranti 252,7 ha, Siak 602,4 ha, Pekanbaru 93,71 ha, Kampar 129,28 ha. Pelalawan 201 ha, Indragiri Hulu 114 ha, Indragiri Hilir 525,85 ha, serta Kuansing 5,1 ha," kata Edwar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti berupa tiga batang kayu bekas terbakar dan satu mancis.
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak karena tim pemadam kebakaran sedang melakukan pendinginan sisa kobaran api
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaAkibat gigitan komodo itu korban mengalami luka di kedua tangan dan paha kiri.
Baca SelengkapnyaLuas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca Selengkapnya