4 Santriwati Dituduh Mencuri di Indomaret Manonjaya Tasikmalaya
Merdeka.com - Empat santriwati dari Ponpes Miftahul Huda kaget usai belanja di Indomaret Manonjaya, Rabu (1/1) lalu. Tiba-tiba, ia dipanggil oleh salah satu karyawan yang bekerja dan dituduh mencuri. Bahkan mereka sampai digeledah.
Adegan tersebut sempat menjadi tontonan warga yang ada di lokasi. Namun rupanya saat digeledah tidak ditemukan barang yang dinyatakan dicuri oleh mereka dari dalam toko itu.
Tuduhan tersebut sempat membuat ribuan santri yang mengetahui hal tersebut marah. Ribuan santriwan dan santriwati Ponpes Miftahul Huda pun sempat menggelar aksi demonstrasi di toko Indomaret, tempat rekannya dituduh melakukan aksi pencurian.
Mereka meminta agar pihak Indomaret meminta maaf secara langsung kepada pihak pesantren dan kepada santriwati yang bersangkutan. Terakhir, pihak Indomaret juga diminta membuat video pernyataan permintaan maaf ke pihak santriwati khususnya, santri Ponpes Miftahul Huda.
Pimpinan Ponpes Miftahul Huda, KH Asep Maoshul Affandi mengatakan, aksi demo yang dilakukan itu merupakan bentuk solidaritas para santri. Menurut dia, para santri itu meminta manajemen Indomaret meminta maaf atas perlakuan karyawannya kepada para santriwati yang berbelanja di Indomaret Manonjaya.
Dia menjelaskan, saat itu empat orang santriwatinya memang belanja kebutuhan di Indomaret Manonjaya. Namun saat selesai membayar mereka dipanggil dan ditanya karena merasa ada barang yang hilang.
"Santri digeledah, padahal kan harusnya karyawan lihat CCTV dulu. Tapi ini malah langsung menggeledah, jadi sudah ada antipati," katanya.
Atas kejadian tersebut, Asep mengaku bahwa pihaknya dirugikan secara moral dan santri seolah dianggap negatif dan suka mencuri padahal aksi tersebut tidak dilakukan santrinya. "Jangan sampai ada stigma terhadap santri. Ini masalah harga diri, karena bukan merupakan kejadian yang pertama," tutupnya.
Indomaret Minta Maaf
Sementara itu, Branch Manager PT Indomarco Prismatama Bandung, Dedi Yusup Apriadi mengatakan, pihaknya secara resmi meminta maaf kepada pimpinan Ponpes Miftahul Huda, Himpunan Alumni Miftahul Huda (Hamida), dan para santri, atas kejadian itu. Ia mengakui, tindakan yang dilakukan salah satu karyawannya itu tidak sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur).
Apa yang dilakukan karyawan sendiri menurutnya menimbulkan kesalahpahaman. Namu ia mengatakan bahwa karyawan tersebut pun telah meminta maaf kepada santriwati yang sempat dituduh mencuri itu.
"Kami akan arahkan karyawan itu untuk meningkatkan pelayanan," katanya.
Dedi mengungkapkan, secara dasar para karyawan toko telah dibekali pelatihan dalam pelayanan kepada para konsumen. Bahkan secara periodik, manajemen pun senantiasa mengingatkan seluruh karyawan agar melayani dengan ramah dan sopan.
Atas kejadian tersebut, ia memastikan bahwa manajemen akan memberikan sanksi kepada karyawan tersebut. "Atas kejadian ini kami sangat minta maaf. Kita harap kejadian ini dapat diselesaikan dengan kekeluargaan," ujar dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asramanya Dikunjungi Jenderal Bintang 4, Potret Senyum Lepas Anak Prajurit TNI Digendong Kasad Maruli Simanjuntak
Pada kesempatan itu juga, Kasad memberikan pesan kepada para prajurit agar tidak hidup bermewah-mewah.
Baca SelengkapnyaSisi Menarik Jaka Sembung, Tokoh Fiksi Indramayu yang Benci Penjajahan dan Berhasil Kalahkan Ilmu Rawa Rontek
Jaka Sembung jadi tokoh fiksi yang berasal dari Indramayu Jawa Barat. Intip fakta menariknya.
Baca SelengkapnyaWNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal
Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalih Sengatan Listrik di Pondok Pesantren
Penganiayaan yang menyebabkan santri meninggal dunia kembali berulang. Kali ini dipicu uang Rp10.000 dan pihak pesantren terkesan menutupinya.
Baca SelengkapnyaLagi Asyik Main Sampan di Lokasi Banjir, Tiga Santri Tewas Tenggelam di Kudus
Sampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaBenar-Benar Durhaka, Ini Tampang Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri di Medan Lalu Dikuburkan di Belakang Rumah
Wen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSering Di-bully, Santri di Siak Bakar Pondok Pesantren hingga Tewaskan Dua Rekan
Seorang santri diduga nekat membakar pondok pesantren di Desa Dayun, Kabupaten Siak, Rabu (18/2), sehingga dua orang rekannya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKisah Mantan Pramugara Berhenti Bekerja Malah Jadi Waria, Ternyata Keluarganya Tak Sembarangan
Aldioanto (67) terlahir normal sebagai laki-laki, akibat dirumahkan dari suatu perusahaan tempatnya bekerja sebagai pramugara di Garuda Indonesia.
Baca Selengkapnya