38 Warga Jatim di Wamena Telah Dipulangkan ke Daerah Asal
Merdeka.com - Sebanyak 38 orang pengungsi asal Jatim yang ada di Wamena sudah dikembalikan ke daerah asal oleh Pemprov Jawa Timur. Sebelumnya mereka tiba lebih dulu di Semarang dengan menggunakan pesawat TNI AU dan transit di Surabaya sebelum ke daerah asal.
Dari total 38 orang itu, 32 orang berasal dari Sampang, Madura; 4 orang dari Mojokerto, dan 2 orang asal Lumajang. Ke-38 orang tersebut dijemput oleh tim dari Pemprov Jatim menggunakan bus dari Semarang menuju asrama Transito Dinas Ketenagakerjaan Jatim di Surabaya.
Kepulangan mereka didampingi oleh tim dari Dinas Sosial dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Jawa Timur sampai diserahterimakan kepada Dinsos setempat.
Muhammad Qoimuddin, salah satu pengungsi dari Wamena dan sejumlah kerabatnya, sudah kembali ke Desa Taman Sareh, Sampang, Jawa Timur, sejak Senin (30/9) kemarin.
"Minggu malam, saya bersama puluhan warga Sampang dipulangkan bersama dari tempat transit milik Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemprov Jatim di Surabaya," ujar Qoimuddin kepada wartawan.
Jumat sebelumnya, dia bersama ratusan pendatang di Wamena, Jayawijaya, Papua, diterbangkan dengan pesawat Hercules, untuk keluar dari Wamena pasca kerusuhan aksi Senin (23/9) lalu.
Ia sendiri mengaku ikut di pesawat bersama adik dan sejumlah kerabatnya dari Wamena. Dia diangkut pesawat Hercules selama 2 hari melintas Timika, Biak, Makassar hingga ke Semarang. "Ada banyak orang yang satu pesawat dengan saya. Semuanya pendatang," tegasnya, Rabu (2/9).
Muhammad Qoimuddin mengaku tinggal di indekos Jalan Hom Hom distrik Wamena. Ia sempat melihat massa yang bergerak di daerahnya. Ia dan adiknya berhasil melarikan diri ke kantor Polres.
Qoimuddin mengaku sudah sejak 6 tahun lalu merantau ke Wamena untuk bekerja sebagai tukang ojek. Di sana, ia indekos di rumah milik warga yang juga pendatang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sendiri telah melepas warga Jatim yang berdomisili di Wamena, Papua kembali ke kampung halamannya masing-masing, pada Minggu (29/9). Sebelumnya mereka dijemput oleh Tim dari Pemprov Jatim dari Kota Semarang, Jawa Tengah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menyampaikan, contoh nyatanya dapat dilihat pada daerah yang berada di luar Jakarta dan wilayah sekitarnya yang menjadi pusat pemerintahan.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaGempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaWarga yang menjadi korban tersebut adalah Suparman, warga Kesamben, Blitar, Jawa Timur
Baca Selengkapnya13 warga Rohingya tersebut untuk dibawa ke tempat yang semestinya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaTim sedang dalam perjalanan menuju Jakarta setelah berhasil menangkap pelaku di Palembang
Baca Selengkapnya