37 Rumah di Langkat rusak dihantam puting beliung
Merdeka.com - Sebanyak 37 rumah di Desa Sambirejo Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, H+4 Idul Fitri 1439 Hijriah diterpa angin puting beliung. Akibatnya ada rumah yang rusak berat, sedang dan ringan.
Hal itu disampaikan salah seorang petugas Tagana Dinas Sosial Langkat, Akhyar, di Stabat, Selasa (19/6).
Akhyar menjelaskan kejadian angin puting beliung tersebut terjadi Senin (18/6) sekitar pukul 18.00 Wib, dimana hujan deras disertai petir dan angin puting beliung melanda kawasan itu mengakibatkan 37 rumah di Desa Sambirejo tersebut terkena dampaknya.
"Ketika kami turun ke lapangan hingga malam itu yang bisa kami lakukan pendataan karena listrik yang ada di daerah itu akibat ada pohon yang tumbang mengenai kabel listrik," katanya.
Pendataan lanjutan akan dilakukan sekarang ini, petugas dari Tagana juga sudah berada di lapangan dan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, untuk melakukan pengiriman bantuan ke lokasi yang terkena dampak buting beliung.
Akhyar juga menjelaskan masih ada satu desa lagi yaitu Desa Sidomulyo yang terdampak, namun belum diketahui secara pasti berapa rumah yang terkena karena pihaknya masih melakukan pendataan di lapangan.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.
Baca SelengkapnyaWen Pratama (33), warga Kota Medan, Sumatera Utara ditangkap polisi usai tega membunuh ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaGawai, busur panah dan anak panah disita Densus dari sebuah rumah di Sukoharjo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puting beliung menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Sumedang, Rabu (21/2). Sejumlah rumah rusak serta belasan warga terluka akibat bencana ini.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca SelengkapnyaRumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.
Baca SelengkapnyaLokasi ini dianggap lokasi yang pas untuk dijadikan tempat relokasi. Oleh karenanya, masyarakat korban erupsi tidak butuh waktu lama untuk melanjutkan kehidupan
Baca SelengkapnyaMengungkap sederet fakta Aty Kodong, Dulu rumah sederhana kini rumahnya bak istana
Baca SelengkapnyaInovasi stik tulang lele ini lahir dari banyaknya limbah tulang lele di tempat usaha abonnya
Baca Selengkapnya