3 Tahun Hilang, Warga di Lembata Ditemukan Tinggal Tulang
Merdeka.com - Seorang warga di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selfius Lau dilaporkan hilang sejak tahun 2017 lalu. Namun pada Selasa (6/10) lalu, warga menemukan tulang manusia di lokasi Ute Onge, Desa Laranwutun, Kecamatan Ile ape, Kabupaten Lembata.
Tulang manusia itu lalu diidentifikasi aparat kepolisian Polres Lembata. Hasil identifikasi, olah tempat kejadian perkara, barang bukti dan penjelasan kerabat korban, menguatkan jika tulang yang ditemukan merupakan tulang Selfius Lau.
Keluarga pun bersyukur bisa menemukan korban walau tersisa tulang dan selanjutnya menguburkan tulang temuan secara wajar. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini sejak Rabu (7/10) hingga Kamis (8/10).
"Saksi-saksi yang diperiksa yang mengetahui, mengenal dan merupakan keluarga dari korban," ujar Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Komang Sukamara, Jumat (9/10).
Ada tiga saksi yang diperiksa yakni Edison Mau Bota (47) warga Lamahora, Kecamatan Nubatukan, Gibson Boling Seli (46) warga Wangatoa, Kecamatan Nubatukan dan Nonia Laumuri (46). Ketiganya datang ke Polres Lembata setelah mendapat informasi dari pihak kepolisan, bahwa ditemukan tulang manusia di lokasi Ute Unge.
Di Mapolres Lembata, pihak kepolisian menunjukan tulang manusia yang mana terdapat sebuah sarung bermotif kotak- kotak berwarna les putih dan kuning. Mereka langsung mengenali sarung tersebut dan menyatakan milik Selfius Lau (57), warga asal Kabupaten Alor yang selama ini tinggal di Lamahora, Kelurahan Lewoleba, Kabupaten Lembata.
"Saksi memastikan tulang manusia tersebut adalah kerangka tulang kerabat mereka, Selfius Lau," kata Komang Sukamara.
Kerabat korban mengetahui dan mengenal tulang manusia tersebut, karena korban keluar dari rumah dan menghilang hanya menggunakan sarung bermotif kotak-kotak tanpa mengenakan baju dan celana maupun sendal dan terakhir dilihat di lokasi Ute Unge. Korban Selfius Lau sejak tahun 2016 tinggal di rumah Edison di Kabupaten Lembata.
Sejak 25 Januari 2017, korban Selfius Lau keluar dari rumah dan sejak saat itu juga Edison dan keluarga Alor di Kabupaten Lembata mencari korban namun hasilnya nihil. Selama melakukan pencarian, kerabat sempat meminta bantuan warga sekitar lokasi Ute Unge dan memberitahukan berita orang hilang pada gereja khatolik Lamahora dan gereja katolik Ile Ape untuk diumumkan melalui mimbar gereja.
Keluarga juga melakukan pencarian korban selama satu bulan lebih dari lokasi belakang pasar Lamahora sampai lokasi galian yang berada di desa larawutun , kecamatan Ile Ape, kabupaten Lembata. Ketika melakukan pencarian terhadap korban, keluarga sempat meminta bantuan warga setempat termasuk Sakarias Saka yang mengetahui lokasi sekitar lokasi ute unge tersebut.
Saat melakukan pencarian, ada keluarga yang sempat melihat korban di lokasi ute unge tersebut dan ketika mereka mendekati korban, korban sudah tidak berada di tempat. Sejak bulan Oktober 2016 tinggal di rumah Edison, korban Selfius Lau mengalami penyakit epilepsi dan hilang ingatan.
Selfius ke Kabupaten lembata untuk berobat. Namun sekitar bulan Desember 2016, korban sempat pergi dari rumah dan ditemukan warga di Ile Ape apa dan dibawa ke pos polisi Ile Ape kemudian ke Polres Lembata hingga dijemput keluarga dan membawa korban pulang ke rumah.
"Kerabat korban menjelaskan kalau selama korban berada di Kabupaten Lembata, korban mengalami sakit epilepsi dan gangguan jiwa," tambah Kasat reskrim Polres Lembata.
Dengan penemuan kerangka tulang korban ini, keluarga menerima kejadian tersebut merupakan musibah dan tidak menuntut secara hukum. Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan bahwa benar tulang manusia tersebut adalah Selfius Lau dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak menuntut secara hukum.
"Penemuan tulang belulang manusia ini sempat menghebohkan dan dalam waktu tiga jam kami sudah berhasil mengungkap identitas nya," tutup Komang Sukamara.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca Selengkapnya"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaAtas adanya kejadian ini, polisi langsung menuju ke lokasi kejadian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaTanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaPolisi juga menemukan sebuah sejadah yang diikat bersambung.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca Selengkapnya