Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

23 Mantan Teroris Bernostalgia dengan Napiter di Lapas Surabaya

23 Mantan Teroris Bernostalgia dengan Napiter di Lapas Surabaya Buka bersama para mantan narapidana teroris di Surabaya. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - 23 mantan narapidana teroris menggelar buka bersama dengan empat napi teroris yang saat ini masih mendekam di Lapas Kelas 1 Surabaya. Acara ini diinisiasi oleh Yayasan Lingkar Perdamaian, wadah para eks teroris yang telah berikrar ke NKRI.

Direktur Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi mengungkapkan, kedatangannya dan eks teroris lain bertujuan untuk berempati dan memberikan dukungan untuk para napiter, khususnya yang belum mendapatkan grasi dan remisi.

"Masih ada tiga napiter yang mendapat hukuman seumur hidup dan kami aktif melakukan advokasi untuk mereka yang memang sudah benar-benar kembali ke NKRI," ujar adik pelaku bom Bali 1, Amrozi itu, Senin (20/5).

Dia bercerita bahwa selama ini selalu mengingatkan rekan-rekannya, agar jangan pernah lupa kepada rekan-rekan yang masih di dalam Lapas. "Kalau makan enak, jangan lupa sama kawan-kawan yang masih di dalam lapas. Untuk itu, setiap bulan kami urunan, lalu kami berbagi dengan ikhwan-ikhwan sekalian," ujarnya.

Pada kesempatan itu, rombongan dari berbagai daerah di Jatim itu membawa berbagai macam olahan kambing. Mulai satai hingga gulai. Dimasak menggunakan bumbu khas Timur Tengah. "Kami ingin bernostalgia, siapa tahu ada yang kangen dengan suasana di Afganistan dulu," kelakarnya diikuti gelak tawa peserta.

Sementara itu, Kabid Pembinaan Lapas Kelas 1 Surabaya, Sumardi, mengaku senang dengan kedatangan Yayasan Lingkar Perdamaian. Menurutnya, kegiatan ini bisa jadi support yang baik bagi napiter yang ada. Apalagi, kegiatan ini sudah dilangsungkan rutin selama beberapa tahun ini.

"Kami harap hubungan baik ini bisa berlangsung secara terus menerus," ujarnya didampingi Kepala KPLP Taufik Rahman.

Agar dapat melawan terorisme, para eks teroris berharap mendapatkan pembinaan atau pelatihan tentang jurnalisme. Hal ini, diakui agar dapat digunakan untuk melakukan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif.

"Akar terorisme itu tidak tunggal. Penanganannya pun juga tidak boleh tunggal. Ibarat sebuah penyakit, terorisme di Indonesia saat ini sudah tahap komplikasi. Jadi perlu dokter spesialis. Butuh penanganan khusus dan obat khusus," ujar Ali Fauzi.

Ali menambahkan, Lapas Surabaya selama ini punya formula yang tepat. Bahkan sudah bisa dijadikan miniatur yang bagus untuk program deradikalisasi. "Saya respek karena di sini ada pendampingan khusus. Tidak semua sipir bisa seperti di Porong ini," terangnya.

Dia berharap, ada program pembinaan yang lebih banyak lagi. Seperti public speaking atau jurnalisme. Agar para napiter bisa menghasilkan kontra narasi dari kelompok teroris yang masih aktif. "Memang susah, tapi harus dan mendesak dilakukan. Ada program pembinaan yang lebih banyak lagi. Seperti public speaking atau jurnalisme," terangnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga
Keseruan Prajurit TNI di Semarang Ikut Lomba 17-an, Ingin Lebih Dekat dengan Warga

Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Momen 72 Narapidana Teroris Sumpah Setia NKRI di Lapas Gunungsindur
Momen 72 Narapidana Teroris Sumpah Setia NKRI di Lapas Gunungsindur

Ikrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang

Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.

Baca Selengkapnya
Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Tumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023

Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten

Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri
Tetap Harus Berangkat Sekolah Meski Terdampak Banjir, Perempuan Ini Bocorkan Aksi Manis Kakaknya yang Bikin Iri

Sebagian wilayah Indonesia belakangan ini dilanda hujan lebat hingga menyebabkan terjadinya banjir.

Baca Selengkapnya
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat

Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Tujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.

Baca Selengkapnya