224 Kasus DBD Terjadi di Kota Bandung
Merdeka.com - Dinas Kota Bandung mencatat kasus demam berdarah (DBD) di Januari 2019 mencapai 224 kasus. Dari jumlah itu, penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu menyerang anak dan remaja.
Kepala Dinas Kesehatan, Rita Verita Sri Hasniarty meminta masyarakat waspada dengan catatan kasus DBD yang terjadi. Apalagi, musim penghujan merupakan momentum populasi nyamuk Aedes Aegypti ikut meningkat.
"Mudah-mudahan jangan terjadi KLB (kejadian luar biasa). Update terakhir sampai kemarin tanggal 30 Januari itu 224 kasus, waktu tanggal 28 Januari ada 137 kasus," katanya di Pemkot Bandung, Kamis (31/1).
"Kalau di Kota Bandung menyebar rata di semua kecamatan ada, mayoritas usia 4-15 tahun yang banyak," tambahnya.
Rita mengingatkan, puncak gigitan nyamuk terjadi pukul 08.00-10.00 WIB dan pukul 15.00-17.00 WIB. Selain itu, tanda demam berdarah sudah menyerang tidak harus muncul bintik merah di kulit.
"Untuk tanda-tanda DBD tidak harus ada bintik di kulit, kalau ada bintik di kulit itu sudah terjadi pendarahan di bawah kulit, awalnya kayak demam biasa, demam panas tinggi 2-5 hari, perut mual, bahkan bisa sampai muntah, terus pegel persendian, sakit kepala biasanya seperti itu tanda-tandanya," jelasnya.
Untuk itu, dia mengimbau, masyarakat menjaga lingkungannya tetap bersih dan membersihkan bak mandi maupun tempat yang bisa membuat air menggenang. Hal ini berlaku bagi lingkungan sekolah.
Rita mengklaim, Dinkes sudah mengumpulkan para kepala sekolah SD dan SMP se Kota Bandung untuk memberi informasi peningkatan kasus DBD. Sekain itu, kepada murid juga sudah diedukasi agar bisa memantau melihat jentik nyamuk di bak mandi sekolah.
"Karena setau saya di sekolah2 di Kota Bandung ini masih banyak yang menggunakan bak-bak mandi yang kotor," katanya. "Saya lihat paling banyak usia sekolah yang terjangkit. Ada 40,48 persen itu usia sekolah," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaMelalui serangkaian penelitian ini diharapkan nyamuk Aedes aegypti terinfeksi dengan Wolbachia
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca Selengkapnya